Tak hanya makan bersama, JK juga sering beribadah dan berolahraga bersama staf. Pada kesempatan itulah, mereka bisa membahas dan mengusulkan apa saja.
"Anak buah akan hormat kepada kita ketika ada masalah, kita yang tanggung jawab. Jangan kalau baik, mengaku saya yang ambil keputusan. Tetapi, kalau tidak baik, mengaku anak buah yang ambil keputusan. Kalau seperti itu, anak buah akan sulit respek kepada pemimpin," ujarnya.
Dalam acara yang disleenggarakan secara daring dan luring itu, Jusuf Kalla mengatakan pemimpin harus mengambil keputusan cepat dan tepat serta berani mengambil risiko. Tidak berani mengambil risiko, tidak akan mampu menjadi pemimpin yang baik.
Sebelum membuat keputusan, juga harus paham akan masalahnya. Untuk itu, harus banyak belajar. Sampai sekarang, Jusuf Kalla masih terus belajar, bahkan dengan hal-hal yang sederhana, seperti membaca buku minimal 10 halaman per hari.
Baca Juga:Rizal Ramli Diangkat Menteri oleh Jokowi, Jusuf Kalla: Hanya karena Kasihan
"Saya merasa dalam pengambilan keputusan tidak ada yang sulit, karena saya selalu hitung. Itulah mengapa muncul tagline lebih cepat lebih baik. Ini menjadi sebuah pedoman. Selama anda mengambil keputusan dengan proses yang baik dan tanggung jawab, anda tidak akan menemukan masalah," tutur Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini. (Antara)