Foto-Foto Bukti Tsunami di Maluku Tengah, Pantai Longsor Pohon Kelapa Tumbang

Foto memperlihatkan bukti telah terjadi tsunami di Maluku Tengah

Muhammad Yunus
Kamis, 17 Juni 2021 | 20:22 WIB
Foto-Foto Bukti Tsunami di Maluku Tengah, Pantai Longsor Pohon Kelapa Tumbang
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, memperlihatkan foto-foto bukti telah terjadi tsunami di Maluku Tengah, Kamis 17 Juni 2021 / [SuaraSulsel.id / Twitter Daryono]

SuaraSulsel.id - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, memperlihatkan bukti telah terjadi tsunami di Maluku Tengah. Tepatnya di Tanjung Mahu. Antara Tehoru dan Saunulu yang berdekatan dengan episenter atau pusat gempa.

"Foto ini dapat menjadi salah satu bukti adanya longsoran yang dipicu gempa M 6,0 kemarin. Kemudian memicu tsunami kecil," tulis Daryono di akun twitternya, Kamis 17 Juni 2021.

Dalam foto yang dipublikasikan Daryono, terlihat pohon kelapa tumbang karena pesisir pantai longsor ke laut. "Ambrol karena gempa," kata Daryono.

Tsunami kecil terjadi di Maluku Tengah pada Rabu (16/6/2021) siang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap kawasan tersebut memang rawan gempa dan tsunami.

Baca Juga:Tsunami Kecil di Maluku Tengah, BMKG Ungkap Kawasan Selatan Pulau Seram Rawan

Seperti diwartakan sebelumnya, BMKG pada Rabu siang memperingatkan adanya tsunami di Maluku Tengah, tepatnya di Pulau Seram. Gempa diduga dipicu oleh longsor bawah laut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, namun demikian berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut menunjukkan ada kenaikan dan terjadi tsunami kecil yang diduga kuat berkaitan longsoran bawah laut yang dipicu gempa," jelas Daryono dalam siaran pers yang diterima via aplikasi pesan.

Kejadian tsunami kecil ini terekam di Stasiun Tide Gauge Tehoru yang diperasikan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm pada pukul 11.47 WIB (4 menit setelah gempa).

"Kejadian tsunami kecil juga terekam di Stasiun Tide Gauge Banda (BIG) dengan ketinggian maksimum 7 cm pada pukul 12.02 WIB (19 menit setelah gempa)," imbuh Daryono.

Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa wilayah selatan Pulau Seram merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami. Sebelumnya, di wilayah ini sudah terjadi gempa dan tsunami destruktif, seperti gempa dan tsunami Ambon-Seram 1674 yang menyebabkan 2.243 orang meninggal; gempa dan tsunami Elpaputih 1899 menyebabkan 4.000 orang meninggal; gempa dan tsunami Ambon 1950, dan gempa Ambon 2019 yang menyebabkan 31 orang meninggal.

Baca Juga:Perhatian! 5 Fakta Tsunami Kecil di Maluku Tengah

Daryono membeberkan bahwa gempa Maluku Tengah yang bermagnitudo 6 pada siang tadi dipicu aktifitas sesar aktif yang diduga berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa. Hasil analisis mekanisme sumber gempa ini menunjukkan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).

Hingga Rabu petang pukul 16.00 WIB, telah terjadi 16 gempabumi susulan dengan magnitudo berkisar antara 1,9 - 3,7 di sekitar Pulau Seram, Maluku Tengah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini