Wakil Ketua 1 DPR Papua Yunus Wonda meminta kepada warga yang datang ke Gedung Negara agar bersikap sopan, menjaga etika, serta ikhlas menerima kepergian mendiang Klemen Tinal.
“(Bagi) masyarakat Papua beliau seorang tokoh, seorang bapak yang mengayomi masyarakat, sehingga kami harap masyarakat datang dengan etika dan memberikan penghormatan. Tidak boleh datang dengan anarkis, kami harap masyarakat menerima kehendak Tuhan,” pesannya.
Senada disampaikan Ketua MRP Timotius Murib. Bahwa masyarakat harus menghargai keputusan yang diambil Pemerintah Papua.
“Masyarakat harus bisa menerima keputusan yang disampaikan Sekda Papua (Dance Yulian Flassy),” ucapnya.
Baca Juga:Ketua MUI Mimika: Kami Umat Islam Merasa Sangat Kehilangan Klemen Tinal
Demikian juga Ketua FKUB Papua Pdt Lipius Biniluk menyampaikan akan mendukung proses doa. Mulai dari pemakaman, ibadah penghiburan hingga proses lainnya.
“Ada waktu untuk lahir, ada waktu meninggal, beliau kerja luar biasa untuk masyarakat Papua dan gereja. Kami merasa kehilangan,” ucapnya.
Ia mengimbau seluruh umat Tuhan agar menerima kepergian mendiang Klemen Tinal dengan lapang dada. Dia juga meminta masyarakat datang dengan tertib ke Gedung Negara yang akan menjadi tempat disemayamkannya jenazah.
“Kami imbau seluruh umat Tuhan, mari kita menerima dengan lapang dada, Tuhan yang tahu oleh karena itu mari kita menerimanya. Jangan ada gerakan tambahan, kita menghargai tokoh besar, mari dengan datang dengan tertib dan ibadah penghiburan di Gedung Negara,” pesannya.
Klemen Tinal lahir di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada 23 Agustus 1970. Sebelumnya ia menjabat sebagai Bupati Mimika.