"Hingga akhirnya saya bertemu suami. Jadi, suami saya adalah salah satu muslim pertama yang saya temui yang sesuai dengan gambaran saya tentang Islam yang seharusnya," imbuhnya.
"Dia cocok dengan Islam dalam cerita saya dan perilakunya pun cocok dengan saya. Jadi bagi saya, dia adalah orang yang pas untuk jawab semua pertanyaan saya. Intinya dia bisa memberikan jawaban atas pertanyaan saya dan semuanya logis. Karena semua logis bagi saya, saya jadi punya motivasi ekstra untuk meneliti Islam kembali," sambungnya.
Kemudian, ia pun kembali bersemangat meneliti Islam secara akademik. Bahkan, bukan hanya sekedar untuk menulis cerita-cerita sesuai hobinya.
"Jadi ini adalah periode yang berlangsung satu tahun atau bahkan kurang satu tahun. Di periode ini saya betul-betul menggali tentang agama Islam. Saya lakukan penelitian, saya akhirnya memeluk Islam sebagai agama yang benar," ungkapnya dengan nada terharu.
Baca Juga:Selesai Dibimbing Jadi Mualaf, Gus Miftah Terkejut Bocah Ini Hafal Sholawat
Dari perjalanannya menemukan Islam, catatan yang ingin ia tekankan adalah penting menemukan orang yang tepat dalam perjalanan menuju Islam.
"Andaikan saya tidak bertemu suami. Entah bagaimana saya termotivasi dan meneliti Islam lebih dalam lagi. Inilah akhir bagaimana hidup saya bergulir, bagaimana Tuhan menuntun saya menuju Islam di sepanjang hidup saya," tutupnya.