SuaraSulsel.id - Sulaiman, warga Kabupaten Maros yang mendirikan aliran kepercayaan baru Iman Tilaco diduga mengalami depresi dan gangguan jiwa. Hal tersebut dikatakan oleh istrinya, Nur Asipa.
Ilhamsyah Ruslan Lurah Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros juga sudah mengunjungi keluarga Sulaiman, Jumat, 21 Mei 2021. Sulaiman disebut mengalami kepribadian yang sering berubah-ubah.
Sulaiman juga sudah lama tidak berdomisili di Kelurahan Taroada seperti yang tertera di kartu tanda penduduk miliknya. Bahkan sejak tahun 2019, Sulaiman sudah merantau ke Jawa Timur dan seringkali berpindah-pindah tempat tinggal.
"Kita berharap agar Sulaiman ini bisa bisa dibina dan diarahkan kembali ke jalan yang benar," kata Lurah Ilhamsyah.
Baca Juga:7 Pemahaman Iman Tilaco, Aliran Kepercayaan Baru Warga Maros
Lurah menduga Sulaiman mengalami depresi yang mengarah ke gangguan kejiwaan. Saat ini sulaiman menempati rumah singgah milik Dinas Sosial Kabupaten maros di Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai.
"Sudah lama tidak tinggal di sini. Ia pergi tinggalkan istri dan anaknya di kelurahan Taroada, tepatnya pada tahun 2019 di lingkungan Sanggalea Selatan. Dari dulu dia pergi merantau dan sudah sering berpindah-pindah daerah tanpa diketahui oleh pihak keluarga," jelasnya.
Tidak Punya Pengikut
Ilhamsyah juga sudah mengkonfirmasi soal aliran kepercayaan yang diusulkan Sulaiman ke pemerintah. Sulaiman disebut tidak memiliki pengikut sama sekali.
Dia hanya ingin meminta izin ke pemerintah sekiranya kepercayaannya itu bisa mendapat izin dan pengakuan dari pemerintah. Kalau diizinkan, maka ia lanjut. Jika tidak mendapat izin, maka ia akan berhenti.
Baca Juga:Murtad, Warga Maros Minta Kolom Agama KTP Diganti Iman Tilaco
"Ajaran sulaiman ini hanya untuk dirinya sendiri, bukan untuk mengajak orang terdekatnya atau secara umum," ujarnya.
Ia menjelaskan ritual kepercayaan yang dilakoni Sulaiman tidak memiliki penganut atau pengikut, baik dari kalangan keluarga ataupun secara umum.
Ini terbukti saat Forkopimkel Taroada, yang terdiri dari RT, RW, Babinkamtibmas, dan Babinsa melakukan konfirmasi ke kediaman Sulaiman, sesuai alamat yang tertera di KTP.
"Iya, memang betul Sulaiman ini adalah suami saya. Kami menikah tahun 2016 dan dikaruniai satu orang anak laki-laki," kata istri Sulaiman, Nur Asipa.
Ia mengaku sejak menikah, Sulaiman seringkali menyendiri dan mengurung diri di kamar. Terkadang juga menunjukkan tingkah laku normal seperti manusia pada umumnya.
"Dia sering meninggalkan rumah, dan tidak tahu ke mana tujuannya. Katanya menuntut ilmu, bertapa ke hutan, ke gunung, dan seringkali melakukan tindakan-tindakan yang tidak wajar," ungkap Nur Asipa.
Ia menyebut pada tahun 2019 Sulaiman memutuskan untuk merantau ke Jawa Timur meninggalkan anak dan istrinya. Kepada keluarga ia mengaku ingin memperdalam ilmu yang dianutnya.
"Kami juga saat ini sudah proses perceraian di pengadilan," tandas Nur Asipa.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing