BMKG : Tidak Mungkin Hilal Terlihat

Konjungsi atau ijtimak hilal belum terjadi dan ketinggian hilal masih negatif

Muhammad Yunus
Selasa, 11 Mei 2021 | 16:17 WIB
BMKG : Tidak Mungkin Hilal Terlihat
Tim dari BMKG memantau penampakan hilal yang menjadi awal masuknya bulan Syawal 1442 Hijriah. [Antara]

SuaraSulsel.id - Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono mengatakan pengamatan pada Selasa tanggal 11 Mei 2021 pada sore hingga malam hari tidak mungkin hilal terlihat. Karena konjungsi atau ijtimak hilal belum terjadi dan ketinggian hilal masih negatif (minus).

Potensi terlihatnya hilal pada pengamatan hilal tanggal 12 Mei 2021 antara sedang-besar. Perlu ditegaskan, bahwa pengamatan hilal selalu dilakukan sore hingga malam hari. Demikian juga pengamatan Rabu tanggal 12 Mei 2021, juga dilaksanakan pada sore hingga malam hari.

Adapun proses atau mekanisme pengamatan (rukyat Hilal) oleh BMKG sebagai mendukung penentuan awal bulan Qomariah (Hijriyah) adalah bahwa pengamatan dimulai 3 (tiga) jam sebelum matahari terbenam (maghrib/sore hari) sampai dengan dengan 30 menit setelah bulan terbenam (malam hari setelah maghrib).

Dengan memanfaatkan teleskop yang dihubungkan dengan komputer dan kamera serta dipadukan dengan teknologi informasi.

Baca Juga:11 Perusahaan di Sulsel Dilaporkan Tidak Bayar THR

Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat.

Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan kepada masyarakat secara online (live streaming) ke seluruh dunia melalui https://www.bmkg.go.id/hilal.
Sehingga masyarakat luas dapat ikut melihat Hilal penentu awal bulan Syawal 1442 H pada hari Selasa, 11 Mei 2021 dan Rabu 12 Mei 2021 pada sore hingga malam hari.

"BMKG tidak pernah menyatakan kapan tanggal 1 Syawal 1442 H akan terjadi (jatuh tanggal berapa), karena penetapan tanggal 1 Syawal 1442 H adalah kewenangan Kementerian Agama RI yang akan disampaikan melalui sidang isbat yang rencananya akan digelar pada Selasa 11 Mei 2021," kata Rahmat dalam rilisnya, Selasa 11 Mei 2021.

Dalam mendukung penetapan 1 Syawal 1442 H yang akan ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, sesuai amanah Undang-Undang No.31/2009, Peraturan Pemerintah No. 46/2012 dan Peraturan Pemerintah No.11/2016, BMKG melaksanakan perhitungan (hisab) dan pengamatan (rukyat).

Untuk mendukung penetapan awal bulan Syawal 1442 H, di samping rilis hasil perhitungan, BMKG juga melaksanakan pengamatan selama 2 (dua) hari yaitu tanggl 11-12 Mei 2021 pada waktu sore hingga malam hari.

Baca Juga:Supaya Tidak Curang, Panitia Lelang Pemprov Sulsel Akan Digaji Rp 20 Juta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini