Sehingga, jemaah An Nadzir memilih untuk merayakan lebaran Idul Fitri di tempat tersebut dengan menggunakan jubah hitam dan sorban yang digulung pada bagian kepala sebagai ciri khas mereka.
Selain itu, jemaah An Nadzir juga akan tetap menerapkan protokol kesehatan. Seperti mamakai masker dan menyediakan tempat cuci tangan.
"Kita tetap melaksanakan di Kompleks Perkampungan Mukmin An Nadzir. Iya, di masjid. Bapak-bapaknya di luar. Perempuannya di dalam masjid," kata dia.
"Kita sudah paten memang di sini. Dan di depan masjid ini juga masih memungkinkan halamannya. Jadi lebih afdol kita laksanakan di kompleks," tambah Samiruddin.
Baca Juga:Kategori Zona Aman COVID-19, Kota Malang Boleh Gelar Salat Idul Fitri
Setelah selesai merayakan hari kemenangan umat muslim itu, jemaah An Nadzir akan berkumpul di masjid. Untuk melaksanakan tradisi jemaah dengan menggelar acara makan secara bersama-sama.
"Sebenarnya setelah selesai lebaran itu, tradisinya kita biasa kumpul bersama bapak-bapak untuk makan bersama. Kita makan daging, paling Coto atau lainnya di Masjid. Semuanya kita pusatkan di masjid," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
- 1
- 2