"Allah menutup hatinya. tapi dia tetap muslim. Allah masih bisa membuka hatinya jika bertaubat,"
Program Tafsir Al-Mishbah mengajak peserta untuk mendalami penafsiran arti, makna, dan nilai-nilai dari penggalan surah-surah pilihan dan ayat-ayat Alquran bersama Prof Quraish Shihab.
Pertanyaan soal umat Islam menjadi kafir karena tidak pergi salat Jumat tiga kali berturut-turut ini sering disampaikan juga dalam setiap acara pengajian.
Quraish Shihab dalam sebuah kesempatan juga pernah menjelaskan masalah ini. Saat awal pandemi Covid-19.
Baca Juga:Curi Kesempatan Saat Salat Jumat, Pemuda Ini Gasak Hp di Ponpes
"Nah, sekarang virus corona semua sepakat menyatakan bahwa membahayakan jiwa manusia," ujarnya.
"Maka ulama-ulama memberi fatwa tidak dianjurkan bagi mereka untuk hadir dalam salat-salat berjamaah bahkan salat Jumat," demikian kata Quraish Shihab seperti dinukil dari akun Instagram Najwa @najwashihab.
Quraish Shihab lantas melanjutkan fatwa tersebut dengan situasi pada zaman sahabat nabi.
"Dulu pada zaman sahabat-sahabat nabi pernah terjadi hujan lebat sehingga jalan becek. Azan ketika itu diubah redaksinya. Kalau dalam azan ada kalimat yang menyatakan 'Hayya alashalah', Mari melaksanakan salat maka panggilan ketika itu berbunyi 'Salatlah di rumah kalian masing-masing'," terang Prof. Quraish Shihab.
Tak cuma itu, menurut Prof. Quraish Shihab, anjuran untuk shalat di rumah tersebut bukan untuk keselamatan namun untuk kesehatan dan kemudahan.
Baca Juga:Suka Ngopi Bareng Teroris Condet, Tetangga Tak Pernah Dengar Yudi Bahas FPI
"Ini bukan berkaitan dengan keselamatan jiwa tapi berkaitan dengan kesehatan dan kemudahan. Itu pandangan agama," pungkasnya.