Firdaus mengaku ada tantangan sosial tersendiri bagi para santri karena lokasi pesantren. Namun, mental dan psikologi mereka dididik sejak dini.
"Sehingga tidak membuat para santri terpengaruh dengan kehidupan sekitarnya. Dan para santri kita juga paham soal lingkungan sekitar," kata Firdaus.
Malahan para santri punya pengaruh besar ke warga sekitar. Sebagian warga yang dulunya tidak peduli, lambat laun mulai berubah lebih baik.
"Jadi kita didik mereka berperilaku santun. Siapa saja yang ditemui (warga) di sekitar sini mereka sapa, ucapkan salam," ujarnya.
Baca Juga:8 Ribu Tenaga Kontrak di Kota Makassar Akan Dites Ulang Kemampuannya
Para santri juga dievaluasi dengan ketat. Mereka yang terindikasi terpengaruh hal buruk dari luar bisa dikeluarkan.
Kini, kata Firdaus, An Nahdlah juga sudah terverifikasi oleh Kementerian Agama. Ada sekitar 5000 santri yang sudah menjadi alumni.
"Ini suatu kebanggaan buat kita, bahwa kepercayaan masyarakat akan Nahdlah luar biasa," tandasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga:Nurhidayat Dipanggil Timnas Indonesia, Warganet Curiga Pemain Titipan