SuaraSulsel.id - Pondok pesantren An Nahdlah Makassar berdiri sejak tahun 1986. Pesantren ini terletak di kawasan padat penduduk di Jalan Tinumbu Lorong IVa, Kota Makassar.
Pesantren yang dipimpin Firdaus Muhammad ini terbilang unik. Lokasinya berada di lorong. Untuk menjangkaunya juga cukup sulit. Hanya bisa dilalui kendaraan roda dua atau berjalan kaki.
Karena berada di lorong, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa lokasi tersebut adalah pondok pesantren. Gedung pesantren yang dominan warna hijau itu juga tertutup rumah warga.
Warga sekitar mengenal lokasi di Pesantren dengan sebutan daerah "Texas" di Makassar. Karena angka kriminalitas di lokasi tersebut disebut cukup tinggi.
Baca Juga:8 Ribu Tenaga Kontrak di Kota Makassar Akan Dites Ulang Kemampuannya
Warga mengaku sering ada perang kelompok. Di dekat pondok pesantren juga ada kampung yang sering dijuluki kampung narkoba, Sapiria.
Walau berada di lorong dan berada di kawasan rawan kriminal, Pesantren An Nahdlah sangat terkenal. Banyak santri dari luar kota yang mengenyam pendidikan dipesantren ini.
Pesantren An Nahdlah menjadi oasis. Tempat menyenangkan di tengah suasana yang serba kalut dan tidak menyenangkan di utara Kota Makassar.
Pondok pesantren ini sudah melahirkan ribuan da'i dan tokoh agama yang berkualitas. Salah satunya adalah ustadz kondang Nur Maulana.
![Pesantren An Nahdlah Makassar di kawasan padat penduduk Jalan Tinumbu Lorong IVa, Kota Makassar / [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/27/45839-pesantren-an-nahdlah.jpg)
Firdaus bercerita, pesantren ini awalnya didirikan oleh AGH Muh Harisah AS. Salah satu tokoh agama di Makassar.
Baca Juga:Nurhidayat Dipanggil Timnas Indonesia, Warganet Curiga Pemain Titipan
Harisah, kata Firdaus, ingin agar warga Tinumbu saat itu bisa belajar agama dengan baik. Walau awalnya, tak ada niat untuk membangun pesantren.