Ormas Islam Indonesia Ini Disebut Organisasi Agama Paling Sukses di Dunia

Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama diusulkan untuk meraih Nobel Perdamaian pada tahun 2019

Muhammad Yunus
Minggu, 18 April 2021 | 15:35 WIB
Ormas Islam Indonesia Ini Disebut Organisasi Agama Paling Sukses di Dunia
Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Jakarta (Suaramuhammadiyah)

Di Indonesia, wajah pendidikan Islam dalam arti madrasah menurut Hefner baru bermula pada akhir abad ke-18 dengan sistem pengajaran klasik. Melalui pendirian berbagai pondok pesantren tradisional.

Pendidikan pun seputar Alquran, Hadis, kitab hukum (ushul fiqh) dan ilmu pokok (ushuluddin) di dalam Islam. Sedangkan sumber-sumber pengajaran (kurikulum) hampir dipastikan berasal dari Timur Tengah.

“Dan kali ini baru setengah abad setelah perkembangan madrasah (tradisional), Muhammadiyah memberikan sumbangan yang paling krusial dalam kultur agamis, yakni perguruan tinggi Islami yang baru, yaitu madrasah dalam arti Muhammadiyah,” jelas Hefner.

Muhammadiyah dianggap Hefner berhasil membawa wajah baru karena menyertakan kurikulum pelajaran yang tidak sebatas permasalahan agama dan hanya bersumber dari Timur Tengah. Tetapi Muhammadiyah turut menyertakan pendidikan sains dan sumber-sumber Barat yang saat itu lazimnya dianggap kafir atau menyimpang oleh kalangan tradisional.

Baca Juga:Viral Video UMY Bagi-Bagi Menu Sahur Enak, Jam 1 Antrean Sudah Panjang

Pakem pemahaman Muhammadiyah memadukan antara nash (dalil) dan waqi’ (konteks zaman) dianggap Hefner cukup berhasil menghadirkan wajah peradaban Islam yang maju dan positif.

Lahirnya berbagai amal usaha Muhammadiyah di berbagai bidang selain agama adalah contoh lain dari pandangan keagamaan Muhammadiyah memandang hukum dan realitas.

Atas kesesuaian pemahaman dan pengamalannya di berbagai bidang itu, Muhammadiyah dianggap Hefner berhasil menyelamatkan tradisi politik maupun tradisi sosial dari krisis yang beberapa kali terjadi di Indonesia.

“Ulama al nushus dan ulama al waqi’ masih terus diharapkan dan telah tercapai sejak lama oleh sumbangan Islam Indonesia dan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Akibat sumbangan itu tidak hanya umat Islam yang selamat atau diselamatkan, tapi juga seluruh rakyat Indonesia,” terang Hefner.

Profesor Antropologi sekaligus pengamat Islam asal Boston University Amerika, Robert Hefner / [muhammadiyah.or.id]
Profesor Antropologi sekaligus pengamat Islam asal Boston University Amerika, Robert Hefner / [muhammadiyah.or.id]

Jaga Jarak dengan Politik Praktis

Baca Juga:Sama-sama Berarti Puasa, Ini Perbedaan Shiyam dan Shaum

Pasca pesta politik tahun 2019, gejala fanatik politik partisan di Indonesia bukannya melemah. Politik partisan justru menguat seiring dengan menguatnya politik identitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini