Perilaku Bomber Gereja Katedral Makassar Berubah Setelah Ayahnya Meninggal

Lukman dan ibunya pindah ke Makassar setelah ayahnya meninggal

Muhammad Yunus
Rabu, 31 Maret 2021 | 12:36 WIB
Perilaku Bomber Gereja Katedral Makassar Berubah Setelah Ayahnya Meninggal
Diduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar (istimewa)

SuaraSulsel.id - Ketua RW 03 Data, Kelurahan Palantikang, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Muzakkar mengatakan, sikap pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar bernama Lukman berubah setelah ayahnya meninggal.

Muzakkar menceritakan, dulunya Lukman dan keluarganya tinggal di wilayah tersebut. Lukman dan ibunya kemudian pindah ke Makassar setelah ayahnya meninggal.

Pasca itu, Lukman terlihat lebih religius. Sering ikut pengajian.

Keluarganya juga disebut sangat baik. Ayahnya saat masih hidup aktif di masjid. Tidak ada tanda-tanda jika Lukman akan menjadi pelaku bom bunuh diri.

Baca Juga:Sempat Resahkan Warga, Kardus Misterius Bertulis "Islam X" Diamankan

"Makanya saya kaget betul ini, bahwa warga saya di Maros begini. Baik sekali keluarganya. Makanya saya berpikir kenapa bisa. Bapaknya dulu orang baik sekali, kita sering beribadah di masjid sama," ujar Muzakkar, Rabu 31 Maret 2021.

Warga di kampung tersebut juga tidak pernah mendengar Lukman menikah. Padahal, sesekali masih sering datang.

"Karena neneknya tinggal di sini. Tapi kita tidak pernah dengar kabar kalau sudah menikah. Makanya saya masih kaget dengar kabar ini," jelas Muzakkar.

Kemarin, jasad Lukman dimakamkan bersama istrinya, Yogi Sahfitri Fortuna alias Dewi. Mereka dikubur dalam satu liang.

Muzakkar mengatakan, hanya pihak keluarga yang hadir di pemakaman. Keduanya dimakamkan tepat di belakang rumah neneknya.

Baca Juga:Kejamnya Teroris Condet, Rakit Bom Isi Paku, Kalau Meledak Nusuk-nusuk

"Dikuburkan setengah 6 sore, selesai sampai maghrib, selesai salat," ujarnya.

Seperti diketahui, tubuh pasangan bomber ini hancur saat meledakkan bom di depan gereja Katolik Katedral Makassar. Tim forensik Polda Sulsel harus mengumpulkan serpihan tubuh pelaku untuk diidentifikasi.

Dewi juga disebut sedang dalam keadaan hamil saat beraksi. Ibunda Lukman, Wahidah mengatakan menantunya hamil empat bulan.

Namun, menurut Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam, kabar tersebut susah dibuktikan. Lantaran tubuh pelaku hancur. Pihaknya juga belum mendapat laporan soal kabar kehamilan pelaku.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini