Maka dari itu, Ila memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk mencegah pernikahan dini itu sendiri.
Kebetulan, kata Ila, dia juga suka kegiatan membaca. Oleh karenanya, ia berinisiatif untuk membuat taman baca dan mengajak anak-anak di kampungnya untuk berliterasi bersama dan secara tidak langsung Ila juga menjelaskan tentang bahaya pernikahan dini.
“Kebetulan saya itu suka baca dan memang membaca itu sangat penting jadi saya berinisiatif untuk membuat taman baca,” tuturnya.
Orang tua dan teman-teman Ila juga sangat mendukung apa yang ia kerjakan karena memang menurut mereka hal itu positif.
Baca Juga:Polisi Tangkap 3 Pengeroyok Anggota TNI di Bulukumba
Ila juga mengatakan bahwa ada beberapa orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk belajar di taman baca yang dia kelola. Tapi tidak sedikit juga yang mendukung apa yang dilakukannya itu.
“Awalnya ada beberapa orang tua yang tidak izinkan anaknya ikut belajar sama saya karena mungkin dia berpikir untuk apa anakku ikut ke sana, tapi tidak sedikit juga orang tua yang mendukung apa yang saya lakukan ini,” ungkap Ila.
“Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Ada 7 miliar manusia di dunia ini, kalau semua berpikir untuk tidak melakukan apa-apa, lalu siapa yang mau memulai?,” pungkasnya.
Penulis : Maulydia (Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Jurusan Jurnalistik)
Baca Juga:Kalis Mardiasih: Krisis Covid-19, Anak Perempuan Miskin Dikorbankan