SuaraSulsel.id - Dua orang memperebutkan kursi Ketua Golkar Kota Makassar. Mereka adalah Munafri Arifuddin dan Juniar Arge.
Keduanya akan memperebutkan 21 suara untuk menjadi ketua. Setidaknya mengantongi suara dari DPD I, DPD II, pimpinan cabang, dewan pertimbangan, dan organisasi sayap partai.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Sukri Tamma menilai pemilihan ketua Golkar di Makassar ini memang agak gampang-gampang susah.
Gampangnya karena Golkar tidak pernah kehabisan kader atau orang-orang di luar partai yang berminat untuk menjadi ketuanya.
Baca Juga:Barisan Jenderal Gagal Kudeta Golkar dari Tangan Soeharto
Namun sulitnya karena partai ini partai besar. Sudah sejak lama Golkar mendominasi peta perpolitikan di Indonesia, termasuk di Sulawesi selatan dan Makassar.
"Ini membutuhkan banyak pertimbangan dan syarat bagi calon ketua," kata Sukri, Rabu (24/2/2021).
Dalam konteks ini, calon ketua tentu harus berasal dari tokoh yang dapat diterima oleh setiap kalangan yang ada di dalam partai golkar.
Menurutnya, suka atau tidak suka, perlu diakui bahwa di dalam tubuh Golkar sendiri, interaksi dan hubungan para kader sangat dinamis. Senantiasa mengarah kepada munculnya berbagai kelompok yang mungkin berbeda pandangan.
"Dengan demikian Golkar butuh figur yang dapat diterima semua kalangan," bebernya.
Baca Juga:Airlangga Hartarto Berharap Golkar Institute Cetak Politisi Tangguh
Hal lain adalah patron Golkar dalam memilih ketua selalu dikaitkan dengan kepemilikan posisi politik penting dalam konteks pemerintahan. Baik dari posisi eksekutif maupun legisltasif.
"Hal ini sangat terkait dengan upaya Golkar untuk senantiasa merefleksikan diri sebagai partai pemerintah. Apalagi saat ini pada konteks pusat, Golkar adalah salah satu partai pendukung pemerintah," jelasnya.
Selain itu, tentu saja kandidat ketua partai Golkar di Makassar juga harus mereka yang memiliki kepemilikan sumber daya yang cukup untuk menopang keberadaannya. Jelas akan ada aspek formal atau persyaratan sesuai dengan AD/ART yang tentu saja tidak boleh diabaikan.
Dengan demikian, kata Sukri, Appi dan Arge akan dihadapkan pada keharusan untuk dapat memenuhi aspek-aspek tersebut. Karena meskipun ada aspek penting lain, yakni restu dari pengurus diatasnya termasuk DPP.
"Jadi baik itu Appi maupun Arge, mereka tetap harus dapat memenuhi berbagai persyaratan yang telah menjadi kebiasaan umum dari partai Golkar," tukasnya.
Diketahui, Munafri atau Appi dan Juniar mengembalikan formulir pendaftaran calon ketua Golkar Makassar pada Selasa (23/2/2021). Hingga hari terakhir, pendaftar lain seperti Irianto Ahmad dan Nurhaldin Halid urung mengembalikan formulir.
Sekretaris SC Musda Golkar Makassar, Usman Sofian mengaku persyaratan administrasi kedua calon sudah lengkap. Setelahnya adalah mereka harus mengantongi setidaknya tujuh dukungan suara dari total 21 suara.
"Itu syarat mutlak maju di Musda. Setidaknya mengantongi 30 persen suara dari 21 suara yang ada," tegasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing