SuaraSulsel.id - Anak kembar bernama Rafa dan Rafi ditemukan meninggal di pinggir Sungai Tarailu. Setelah dilaporkan hilang.
Korban Rafi dan Rafa, Sabtu siang, dilihat warga menuju sungai.
Saat melakukan pencarian, korban Rafi lebih dahulu ditemukan tergeletak dengan kondisi tidak bernyawa di bibir sungai Tarailu.
Kapolsek Sampaga Ipda Jasman mengatakan, korban Rafa ditemukan Minggu 21 Februari 2021 sekitar pukul 14.40 wita.
Baca Juga:Mengejutkan! Ini Pengakuan Penyebar Informasi Uya Kuya Meninggal
Penemuan mayat Rafi ditemukan oleh warga. Mayat Rafi ditemukan mengapung di atas air sungai.
“Mereka melihat mayat Rafi mengapung, warga langsung lompat mengambil mayat tersebut dan kemudian dibawa ke rumah duka,” jelas Jasman kepada pojokcelebes.com -- jaringan Suara.com
Devis Sweken Komandan Rescue Basarnas mengatakan, setelah SAR gabungan memaksimalkan pencarian akhirnya Rafa, berhasil ditemukan tak jauh dari tempat kakaknya Rafi, sekitar 50 meter.
“Setelah korban ditemukan langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah korban untuk di kebumikan di Dusun Tarailu, Desa Tarailu, Kecamatan Sampaga,” katanya.
Sebelumnya, sekitar pukul 11.00 wita, dua bocah kembar Rafi dan Rafa umur 6 tahun, diduga terseret arus Sungai Tarailu.
Baca Juga:Penyebar Informasi Uya Kuya Meninggal Dunia Akhirnya Klarifikasi
Sorenya, sekitar pukul 17.30 Wita, korban Rafi berhasil ditemukan di pinggir sungai dalam keadaan meninggal dunia.
Baharuddin kerabat korban kepada Pojokcelebes.com mengatakan, hari Sabtu bocah kembar Rafi dan Rafa, pukul 11.00 Wita tinggalkan rumah tanpa sepengetahuan orang tuanya. Korban mengira ke rumah neneknya yang tinggal di Pasar Lama Tarailu.
”Menurut mamanya, si kembar ini dia kira ke rumah neneknya yang tinggal di pasar lama. Padahal ke tempat lain, hingga ditemukan Rafi meninggal dunia di Sungai Tarailu, kita duga anak ini berenang di sungai,” kata Baharuddin.
Lanjut Baharuddin, jelang siang hari orang tuanya mulai mencari si kembar untuk makan siang. Namun korban tidak ditemukan.
”Siang hari, mamanya sudah mulai panik karena anaknya tidak ditemukan, bahkan panik mencari ke rumah tetangganya namun tidak kunjung ditemukan,” sebut Baharuddin.
Kata dia, kedua korban ada warga yang melihatnya berjalan berdua menuju ke arah sungai, bahkan sempat menegur. Warga menyangka korban bersama dengan orang tuanya mengarah ke sungai.