SuaraSulsel.id - Puluhan Anggota Esso Esso Gowes (E2G) baru saja menuntaskan rute 415 kilometer. Mereka menggelar long touring awal pada 2-3 Januari 2021.
Menggayung sepeda dari Makassar-Bone, Bone-Soppeng, dan kembali ke Kota Makassar. Sebelumnya juga Bulukumba, dan Polman.
"Kalau Malino sudah tak terhitung lagi, berapa kali," kata Prof Syahrul Rauf, Ketua E2G.
Di dalam kota, mereka rutin bersepeda empat kali dalam sepekan. Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu. Namun, kadang pula Senin dan Rabu.
Baca Juga:Tak Hanya Mobil, Sepeda Motor Juga Perlu Bawa Ban Serep
"Kalau kita sepakat, ya gowes (bersepeda) lagi. Namanya juga esso-esso, hari-hari kan," ujarnya.
Rata-rata satu jam tiap pagi, pukul 06.00-07.00 pagi. Usai bersepeda, mereka pasti menyempatkan beristirahat bersama. Bergurau sekitar 30 menit. Setelah itu, kembali dengan kesibukan masing-masing.
"Di komunitas ini kan beragam profesi. TNI, polisi, pengusaha, dosen, dan guru. Bahkan, mahasiswa. Tapi, memang dominan dokter," ucap pria berusia 55 tahun itu.
Usianya pun beragam, 65 tahun masih gabung. "Tua memang, tapi kamu bisa saja kalah (bersepeda) dengannya," ujar Syahrul.
E2G kadang menempuhnya dari pagi hingga magrib. Mereka pun tak jarang ke luar pulau. Bersepeda di Surabaya sudah kerap kali. Madura, Yogyakarta, hingga Jayapura pun sudah dinikmati.
Baca Juga:Bocah 5 Tahun Patah Tulang, Diobati Alternatif, Malah Tangannya Melepuh
"Pernah kita tempuh 330 kilometer, dari Surabaya ke Banyuwangi selama dua hari," beber Guru Besar Ilmu Kedokteran Unhas itu.
Mereka juga hampir tak pernah absen dalam perhelatan nasional. Apalagi, bila dilaksanakan di Jakarta. Termasuk event Jawa Pos. Diantaranya, Gran Fondo 2016 dan Jawa Pos Cycling Bromo 2017.
Gowes-nya bisa lebih gila lagi. Mereka bahkan berencana ke Amsterdam, Belanda.
Mereka memang sudah rutin bersepeda sejak 10 tahun lalu. Komunitas sebelumnya bernama Medical Cycling Club. Kala itu, seluruhnya masih beranggotakan dokter.
"Namun, belakangan, berbagai profesi ikut gabung. Makanya, kita ubah nama saja menjadi Esso Esso Gowes," jelas dia.
Ketua HIPMI Sulsel, Andi Rahmat Manggabarani, pun turut bergabung. Dia mengaku senang berbaur dengan berbagai profesi. Apalagi sambil bersepeda yang memang menjadi hobinya.
"Setelah bersepeda, kita memang ngumpul sebentar. Beginilah cara kita menjalin kekompakan," tutur dia.
Menurut Rahmat, waktu bersepeda sama sekali tak mengganggu aktivitas. Dia menguraikan, usai salat subuh, siap-siap. Selanjutnya, pukul 05.30 pagi mulai keluar rumah.
"Jam 6 pagi kita kumpul. Start. Pagi betul-betul kita manfaatkan untuk kesehatan. Selesai sebelum jam 8, kita kembali ke rutinitas masing-masing," ungkap dia.
Tak banyak komunitas yang sama eksis dengan E2G. Palingan hanya bertemu sekali dalam seminggu. Tak sekadar silaturahmi saja, mereka sadar betul akan kesehatan.
Tidak puas dalam kota, mereka bersepeda ke luar daerah. Belum puas keluar daerah, mereka berangkat ke pulau lain. Kini, mereka berencana keluar Indonesia.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing