Kelenteng Ini Dibangun di Tengah Hutan, Sekarang Lokasinya Tengah Kota

Kelenteng tertua di Kalimantan Barat. Berdiri sejak 400 tahun yang lalu.

Muhammad Yunus
Jum'at, 12 Februari 2021 | 08:29 WIB
Kelenteng Ini Dibangun di Tengah Hutan, Sekarang Lokasinya Tengah Kota
Warga Tionghoa Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat saat sembahyang di kelenteng dan mengharapkan perekonomian di tahun Shio Kerbau Emas akan lebih baik / [Antara]

SuaraSulsel.id - Kelenteng Pattica Samuppada merupakan kelenteng tertua di Kalimantan Barat. Berdiri sejak 400 tahun yang lalu.

“Kelenteng ini sudah berdiri sejak sekitar 400 tahun lalu. Saya sendiri di sini sudah sejak tahun 1978. Dulu di sini itu masih hutan sekarang malah posisinya sudah di tengah Kota Pontianak," kata warga Tionghoa Herison, Kamis 11 Februari 2021.

Pantauan di lapangan, sejumlah personel polisi berjaga-jaga di persimpangan menuju Jalan Gajah Mada yang merupakan kawasan pecinan Kota Pontianak. Memberikan rasa aman kepada warga yang merayakan imlek.

Sejumlah warga Tionghoa Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat mengharapkan perekonomian di tahun Shio Kerbau Emas lebih baik dari tahun sebelumnya, yakni tahun Shio Tikus.

Baca Juga:Malam Tahun Baru Imlek Tanpa Atraksi Barongsai

"Tahun Shio Kerbau Emas menurut kepercayaan warga Tionghoa artinya akan lebih rajin berusaha atau tidak seperti tahun sebelumnya, yaitu Shio Tikus, karena dipercaya sedikit nakal, kalau kerbau tidak, lagi pula kerbau itu kuat," kata Tjong Sunardi salah seorang warga Tionghoa seusai melaksanakan sembahyang menyambut malam Imlek di Kelenteng Paticca Samuppada Pontianak.

Sehingga dia dan sebagian besar warga Tionghoa Pontianak berharap dengan Shio Kerbau Emas, maka perekonomian Kalbar dan Indonesia umumnya akan semakin lebih baik lagi.

"Selain itu, dengan perayaan Imlek ini kami juga berdoa dan berharap pandemi Covid-19 bisa secepatnya bisa diatasi," ujarnya.

Dia menambahkan, sektor ekonomi saat ini masih sangat terdampak dan belum bisa apa-apa, sehingga yang terpenting pandemi Covid-19 hilang dulu.

"Karena kalau yang lain bagus tapi Covid-19 belum bisa diatasi, maka akan percuma saja," katanya.

Baca Juga:32 Napi Terima Remisi Khusus Hari Raya Imlek 2021, Babel Paling Banyak

Hal senada juga dikatakan oleh Desi. Dia juga berharap pada tahun Shio Kerbau Emas, maka bisa membawa keberuntungan bagi semua masyarakat, dan pandemi Covid-19, bisa segera berakhir.

"Semoga dengan perayaan Imlek, maka ekonomi masyarakat bisa bergerak dan tumbuh lagi, karena dampak pandemi Covid-19 sangat besar sekali bagi semua lapisan masyarakat saat ini," katanya.

Sementara itu, Pengurus Kelenteng Paticca Samuppada Herison Herman mengatakan, pihaknya mengikuti dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat pelaksanaan ibadah dalam menyambut perayaan malam Tahun Baru Imlek 2572 di Pontianak.

Dia menjelaskan sejak beberapa hari lalu menjelang Imlek, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan, mulai dari membersihkan Kelenteng, mengelap, mencuci semuanya yang perlu dicuci.

Ia mengatakan perayaan Imlek tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena masih dalam masa pandemi Covid-19.

"Jadi orang yang datang sembahyang juga harus bergantian, dan begitu selesai sembahyang langsung pulang, baru yang lain boleh masuk," ujarnya.

Dalam menerapkan protokol kesehatan, pihaknya juga telah menyediakan tempat untuk cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Wajib memakai masker dan jaga jarak.

Di tahun Kerbau Emas ini, ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir di akhir tahun nanti. "Saya berharap di tahun Kerbau Emas ini, penyakit ini sudah tidak ada lagi di akhir tahun nanti," ujarnya kepada Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini