Cara yang ditempuh ini terbukti ampuh, sebab, setelah kaca dibobol. Petugas pun berhasil menjinakkan kobaran api yang berada di lantai satu pukul 07.00 pagi tadi.
"Di lantai satu tertangani kurang lebih pukul 07.00 pagi. Untuk di lantai dua dipukul 8 sampai 9 pagi, kita sudah kendalikan," kata dia.
"Dan di lantai tiga kondisinya juga terbantu dengan alat proteksi gedung seperti alat springker dari plafon yang ada di dalam gedung," tambah Hasanuddin.
Hasanuddin mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi petugas saat berusaha memadamkan api di Mal Panakukkang Square itu berada di lantai satu dan dua dikarenakan tidak ada ventilasi udara. Apalagi, material gedung yang berada di lantai dua, tiga dan empat semuanya terbuat dari bahan beton.
Baca Juga:Viral! Curhatan Mahasiswa Skripsi Harus Bawa Tanaman Hias oleh Oknum Dosen
"Kaca itu cuma di lantai satu. Yang lain itu ke atas itu beton semua," ungkap Hasanuddin.
Meski begitu, petugas tidak mati akal. Mereka mengeluarkan asap di dalam gedung dengan cara membuat ventilasi udara darurat melalui atap atau plafon gedung.
"Upayanya kita itu buat ventilasi darurat di plafon bersama pihak pengelola. Jadi kita buka semua di bagian Timur biar asapnya keluar. Alhamdulillah sekarang dalam proses pendinginan di lantai dua, kita harus dorong terus pendinginan biar asapnya naik ke atas," beber Hasanuddin.
Proses pendinginan harus terus dilakukan, untuk mematikan tidak ada lagi percikan api yang dapat menimbulkan kebakaran susulan.
"Kita tidak bisa tinggalkan juga karena pasti penyimpan panas ini barang-barang yang ada di dalam karena ini semua barang mudah terbakar. Temasuk semua jenis panas ada seperti panas logam ada. Ini logam yang menyimpan panas, kalau tidak didinginkan akan muncul lagi api awal. Kalau titik apinya sudah tidak ada. Tapi suhunya sampai sekarang masih panas," urai Hasanuddin.
Baca Juga:Begini Kondisi RPH Makassar Saat Dikunjungi Wakil Gubernur Sulsel
Ada tiga lantai yang terbakar di Mal Panakukang Square. Barang-barang yang berada di lantai satu dan dua, kata Hasanuddin, semuanya ludes terbakar.