SuaraSulsel.id - Kantor Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Polda Sulbar) hancur pasca gempa 6,2 SR. Dampaknya personil Polda Sulbar harus membangun kantor darurat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Markas Polda Sulbar yang baru berumur 2 tahun lebih, harus ditinggalkan penghuninya. Karena rawan roboh jika terjadi gempa susulan.
Untuk memudahkan pelayanan, Polda Sulbar membangun tenda darurat di luar gedung. Dijadikan tempat kerja atau ruangan kerja.
Wartawan pojokcelebes.com -- jaringan suara.com, saat wawancara dengan Kapolda Sulawesi Barat Irjen Pol Eko Budi Sampurno, membenarkan kondisi bangunan Mapolda Sulbar pasca gempa mengalami kerusakan parah.
Baca Juga:Sempat Putus Akibat Gempa, 98 Persen Gardu Listrik di Sulbar Kembali Normal
Jenderal bintang dua itu mengaku, gedung Polda Sulbar tidak bisa digunakan lagi.
“Selain gedung Mapolda yang alami kerusakan, juga sejumlah gedung flat alami kerusakan seperti flat Pamen, flat Pama, flat Dalmas, flat Polsek Mamuju, dan 8 Rujab PJU dan semuanya tidak bisa digunakan. Dan beberapa pejabat sudah tidur di tenda – tenda,” sebut Kapolda Eko.
Untuk bisa terus memberikan pelayanan kepada masyarakat pasca gempa, ruangan kerja Kapolda Sulbar dibangun di lapangan apel dengan menggunakan tenda darurat. Termasuk ruangan kerja para Satker.
“Saat ini kami berkantor di tenda di lapangan apel Mapolda Sulbar,” katanya.
Baca Juga:PLN: 98 Persen Gardu Listrik Sudah Diperbaiki Pasca Gempa Sulbar