Kendaraan Relawan Masih Tertahan di Jalur Majene - Mamuju

Batu besar masih menutupi ruas jalan akibat longsor

Muhammad Yunus
Senin, 18 Januari 2021 | 09:42 WIB
Kendaraan Relawan Masih Tertahan di Jalur Majene - Mamuju
Sampai Pukul 10.30 Wita, petugas masih berusaha membuka jalan yang tertutup longsor, Senin 18 Januari 2021 / [Foto SuaraSulsel.id / Irfan ]

SuaraSulsel.id - Antrian panjang kendaraan masih terlihat di Jalur Majene - Mamuju, Sulawesi Barat. Longsor yang terjadi Pukul 05.00 Wita membuat bongkahan batu besar menutup jalan.

Sampai Pukul 10.30 Wita, kendaraan warga dan relawan yang ingin membawa bantuan masih tertahan. Karena petugas masih berusaha membuka akses jalan dengan ekskavator.

Beberapa warga yang ingin melintas adalah warga yang ingin mengungsi keluar dari Majene dan Mamuju.

Irfan, relawan Ije Squad mengatakan antrian kendaraan sangat panjang. Irfan bersama rombongan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan membawa tiga truk bantuan untuk korban gempa.

Baca Juga:Jalur Majene - Mamuju Longsor, Warga Diminta Waspada

"Kami menuju Malunda, lokasi yang masih belum mendapat bantuan," kata Irfan kepada SuaraSulsel.id, Senin 18 Januari 2021.

Bagi warga atau relawan yang melintas di sekitar poros Majene - Mamuju diminta waspada. Mengingat beberapa titik terlihat rawan longsor setelah terjadi gempa berkekuatan 5,9 dan 6,2 SR tiga hari lalu.

Peristiwa longsor terjadi di Dusun Belalan, Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene.

Kemarin, Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia Zakir Sabara juga melaporkan, enam desa di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat membutuhkan bantuan setelah diguncang gempa bumi.

Enam desa tersebut adalah Desa Sambabo, Kabiraan, Tandeallo, Popenga, Ulumanda, dan Panggalo. Kondisi warga yang menjadi korban gempa di desa itu hingga kini cukup memprihatinkan.

Baca Juga:Selamat dari Gempa Sulbar, Ini Kisah Reskiati dan Anaknya Lolos dari Maut

Akses jalan menuju desa-desa tersebut terputus. Akibat longsor, usai gempa bumi.

"Sekitar 150 rumah hanyut di Desa Kabiraan. Akibat terkena longsor dan terbawa longsor. Di Desa Tandeallo laporan tadi, sekitar 200 titik longsor," ungkap Zakir.

Untuk sampai ke lokasi, diperlukan alat berat dari pemerintah. Agar dapat membuka akses jalan di Kecamatan Ulumanda dan Malunda, Majene yang terdampak longsor.

"Yang parah di Desa Ulumanda, Popenga dan Tandeallo. Itu baru satu Kecamatan. Belum di Kecamatan Malunda. Jadi mohon bantuan di sini," pintanya.

Antrian kendaraan di Poros Majene - Mamuju akibat jalan tertutup longsor, Senin 18 Januari 2021 / [Foto SuaraSulsel.id / Irfan ]
Antrian kendaraan di Poros Majene - Mamuju akibat jalan tertutup longsor, Senin 18 Januari 2021 / [Foto SuaraSulsel.id / Irfan ]

Oleh karena itu, selain memperhatikan Kabupaten Mamuju dan poros di Majene, Sulbar, juga terdapat desa-desa terpencil yang di Kabupaten Majene yang butuh bantuan.

Bantuan yang sangat diperlukan warga di enam desa yang masih terisolasi tersebut adalah bantuan-bantuan bersifat mendesak.

Seperti terpal, selimut bayi, selimut orang dewasa, makan minum, perlengkapan bayi, susu, minyak telon, dan popok sebagainya.

"Dua Kecamatan, yaitu di Ulumanda dan Malunda. Ini daerah yang benar-benar memprihatinkan. Mohon bantuannya sekarang mengurangi makanan, tetapi kebutuhan-kebutuhan lain. Kebutuhan mendesak. Bagi yang mau menyumbang silahkan berkoordinasi dengan orang setempat supaya sumbangannya tepat sasaran," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini