Gempa Majene, Mantan Wakapolri Syafruddin Selamat dari Terjangan Tsunami

Mantan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin selamat dari terjangan tsunami pasca gempa di Majene, Sulawesi Barat

Muhammad Yunus
Sabtu, 16 Januari 2021 | 09:22 WIB
Gempa Majene, Mantan Wakapolri Syafruddin Selamat dari Terjangan Tsunami
Tim Basarnas mengevakuasi korban reruntuhan akibat gempa di Majene, Jumat 15 Januari 2021 / [Foto Basarnas]

Menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, gempa bumi akibat sesar naik di bagian barat Provinsi Sulawesi Barat pernah memicu terjadinya tsunami pada tahun 1928, 1967, 1969 dan 1984.

Berdasarkan informasi dari BMKG. Gempa bumi magnitudo 6,2 yang terjadi pada hari Jumat, tanggal 15 Januari 2021, pukul 01:28:17 WIB, lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 2,98°LS dan 118,94°BT, dengan magnitudo (M6,2) pada kedalaman 10 km, berjarak sekitar 35 km selatan Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Serta berjarak sekitar 62,2 km utara Kota Majene, Sulawesi Barat.

MenPAN-RB Syafruddin. (Suara.com/Ria Rizki)
MenPAN-RB Syafruddin. (Suara.com/Ria Rizki)

Penyebab Gempa Bumi

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, Badan Geologi menyebut gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi.

Baca Juga:Terhindar Dari Maut, Ustad Dasad Latif : Kuasa Allah Melindungi Saya

Berupa sesar naik (dengan kedudukan N 28°E, dip 21° dan rake 104° atau kedudukan N 351°E, dip 16° dan slip 94°). Sesar naik ini tergolong sudut landai dan blok bagian timur relatif bergerak naik terhadap blok bagian barat bidang sesar.

Jalur sesar naik ini berasosiasi dengan lipatan (fold thrust belt) yang banyak terdapat di bagian barat Provinsi Sulawesi Barat.

Jalur sesar naik ini diperkirakan menerus ke arah darat. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan diawali dengan gempa bumi pembuka (foreshock) yang terjadi sebelumnya pada hari Kamis tanggal 14 Januari 2021, pukul 13:35:49 WIB, dengan magnitudo 5,9.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sudah meminta agar masyarakat di Sulbar mewaspadai adanya gempa susulan. Mereka juga diminta menghindari area pantai.

"Pusat gempa ada di pantai memungkinkan terjadinya longsor bawah laut sehingga masih atau dapat berpotensi tsunami. Apabila ada gempa susulan berikutnya dengan pusat gempa masih di pantai atau pinggir laut," katanya pada konferensi pers, Jumat (15/1/2021).

Baca Juga:Foto Pemantauan Lokasi Terdampak Gempa Mamuju dari Udara

Gempa magnitudo sehari sebelumnya berkekuatan 6,2 itu termasuk gempa dangkal dengan pusat kedalaman 10 kilometer dari permukaan. Gempa disebabkan oleh sesar naik Mamuju atau Mamuju Thrust dan merupakan pengulangan dari dua gempa besar sebelumnya pada tahun 1969 dan 1984.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini