Suhendra menjelaskan bahwa saat melakukan penangkapan terhadap puluhan orang yang diduga teroris di Sulsel, memang ada sebagian keluarga pelaku yang juga ikut diamankan polisi. Untuk diambil keterangannya.
"Tetapi dari penyidik kita memilah keterlibatannya karena pada saat ditangkap, ibu dan anaknya kebutulan ada bersama tersangka. Akhirnya kita bersama-sama mengamankan anak dan ibunya itu untuk dibawa ke Polda. Supaya tidak terjadi salah paham. Nanti setelah hasil penyelidikan, pemeriksaan baru kita pilah. Lalu kita kembalikan ke rumah masing-masing," jelas Suhendra.
Menurut Suhendra, jaringan teroris yang ditangkap di Sulsel juga telah terkait dengan jaringan teroris yang ada di daerah lain.
"Jaringan teroris di Sulsel tidak hanya di Sulsel. Tapi ada di daerah lain, seperti contoh teroris di Makassar ini kita juga melakukan penangkapan di Jakarta. Kita terus melakukan penangkapan lain yang terkait dengan jaringan di Makassar ini," ungkap Suhendra.
Baca Juga:Dua Terduga Teroris yang Ditembak Bantu Danai Pengeboman di Filipina
Terkait siapa pimpinan terduga teroris kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diikuti Rizaldi dan Ajiz di Sulsel, masih diselidiki Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.
"Mengenai pimpinan teroris di Sulsel? kita masih melakukan penyelidikan. Nanti kita akan dapatkan strukturnya dari JAD Sulsel, baru kita sampaikan," terang Suherman.