Ini Alasan Ikan Dori Lebih Mahal, Jadi Menu Premium di Restoran

Ikan sudah tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di Nusantara

Muhammad Yunus
Jum'at, 01 Januari 2021 | 09:37 WIB
Ini Alasan Ikan Dori Lebih Mahal, Jadi Menu Premium di Restoran
Cocok untuk Menu Buka Puasa, Yuk Coba Resep Ikan Dori Sambal Matah Ini. (Instagram/@desta_a)

SuaraSulsel.id - Bicara soal kuliner, wisatawan tertarik dengan beragam kuliner khas daerah. Penasaran ingin mencoba makanan yang jarang mereka peroleh di daerah asalnya.

Indonesia dianugerahi berbagai hasil laut, salah satunya tentu ikan yang masif dikonsumsi masyarakat. Bahkan menjadi komoditas ekspor ke mancanegara.

Secara umum, ikan sudah tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di Nusantara. Ikan bahkan menempati posisi penting sebagai bahan konsumsi yang bergizi.

Mengutip dari terkini.id -- jaringan suara.com, beberapa restoran representatif menawarkan menu ikan dori.

Baca Juga:Unggah Video Sedang Makan, Ukhti Cantik Thailand Bikin Warganet Salfok

Ikan ini tergolong menu elite dan mahal. Namun, tidak kurang beberapa restoran yang lebih kecil biasanya menghidangkan “daging dori kelas dua” yaitu ikan patin.

Alasannya, karena harga bahan makanan tersebut murah.

Penggunaan patin sebagai pengganti dori tidak lain karena kedua jenis ikan tersebut sangat mirip. Boleh dikata, patin dan dori adalah “si kembar beda rasa”.

Itulah sebutan yang kerap dilontarkan untuk ikan dori dan ikan patin lantaran kemiripan tekstur hingga penampilan keduanya.

Kendati “kembar”, dori dan patin memiliki kelas harga berbeda. Sehingga, penikmat kuliner perlu mengetahui soal ini.

Baca Juga:Beli Makan Siang tapi Kardus Bungkusannya Aneh, Lelaki Ini Kebingungan

Sejatinya, dori atau John Dory disebut sebagai ikan premium. Dengan harga mencapai ratusan ribu per kilogram.

Sementara, ikan patin lebih murah dan kerap digunakan untuk olahan daging filet pengganti dori.

Hal tersebut diungkapkan Head Chef Waroenk, Niko saat ditemui di Waroenk Resto and Cafe, Jalan WJ Lalamentik, Oebufu, Kupang, tahun lalu.

Ia mengimbau, sebaiknya pembeli jeli mengamati daging yang dipesannya. Menurutnya, ada beberapa perbedaan antara patin dan dori, seperti dari aroma, serat, tekstur, dan rasa.

Ikan dori adalah ikan laut, sementara patin umumnya hidup di lumpur. Guna membedakan keduanya, bisa dicium. Jika koki resto tersebut tidak mahir meraciknya, aroma tanah pada ikan patin masih akan tercium. Kalau aroma dori, biasanya lebih segar tipikal ikan air asin pada umumnya,” paparnya.

Sementara, sebut Niko, untuk serat jika ditelisik saat daging dibelah, tekstur dori sangat lembut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini