Usai Urus Konflik Taliban, JK Minta Kerja Sama Dagang dengan Afghanistan

Jusuf Kalla bersama delegasi dari Majelis Ulama Indonesia dan Dewan Masjid Indonesia bertemu Presiden Republik Islam Afghanistan

Muhammad Yunus
Jum'at, 25 Desember 2020 | 10:43 WIB
Usai Urus Konflik Taliban, JK Minta Kerja Sama Dagang dengan Afghanistan
Ketua PMI Jusuf Kalla bersama delegasi bertemu Presiden Republik Islam Afghanistan Ashraf Ghani di Gulkhana Palace, Kompleks Istana Kepresidenan Afghanistan, Kamis (24/12/2020) / [Foto: Tim Media JK]

SuaraSulsel.id - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla bersama delegasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) bertemu Presiden Republik Islam Afghanistan Ashraf Ghani di Gulkhana Palace, Kompleks Istana Kepresidenan Afghanistan, Kamis, 24/12/2020 malam waktu Kabul.

Pemerintah Afghanistan mengharapkan Jusuf Kalla bisa menjadi mediator perundingan pemerintah Afghanistan dan Taliban. Demi terciptanya perdamaian di Afghanistan.

Sebelumnya JK telah melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah pejabat pemerintah seperti Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mohammad Haneef Athar.

Berdiskusi dengan Ketua Dewan Keamanan Nasional Afghanistan Hamdillah Mohib, berbagi pengalaman dengan Tim Juru Runding Pemerintah Afghanistan yang dipimpin Masoom Stanekzai serta Menteri Agama dan Haji Afghanistan Mohammad Qasim Halimi dan CEO High Comission National Reconsiliation (HCNR) Abdullah Abdullah.

Baca Juga:JK Ajak MUI Terlibat dalam Perdamaian Afghanistan

Jusuf Kalla Ajak Kerja Sama Dagang

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengajak pemerintah Afghanistan menguatkan kerja sama perdagangan dengan Indonesia.

JK juga menawarkan agar pemerintah Afghanistan bisa bekerja sama dengan pengusaha di Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur energi.

Ketua PMI Jusuf Kalla bertemu sejumlah tokoh dan ulama di Afghanistan membahas upaya perdamaian dengan Taliban, Rabu (23/12/2020) / [Foto: Tim Media JK]
Ketua PMI Jusuf Kalla bertemu sejumlah tokoh dan ulama di Afghanistan membahas upaya perdamaian dengan Taliban, Rabu (23/12/2020) / [Foto: Tim Media JK]

“Kita bisa saling bekerja sama di bidang perdagangan dan juga pengembangan energi. Seperti hydro power dan renewable energy,” kata JK yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), saat bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Afghanistan Nisar Ahmad Ghoryani di Istana Presiden Afghanistan Char Chinar Palace di Kabul.

JK menyebutkan, berbagai rencana kerja sama tersebut bisa ditindaklanjuti dengan membuat memorandum of understanding (MoU) antara Duta Besar kedua negara.

Baca Juga:Jusuf Kalla Diminta Afghanistan Fasilitasi Dialog dengan Taliban di Jakarta

JK berjanji akan mempertemukan Dubes Afghanistan untuk Indonesia dengan Menteri Perdagangan M Lutfi dalam waktu dekat.

“Kebetulan Menteri Perdagangan Indonesia yang baru saya kenal cukup dekat,” ujarnya meyakinkan Pemerintah Afghanistan.

JK menambahkan, pihaknya juga mengajak pemerintah Afghanistan mengirimkan pelajarnya ke Indonesia untuk belajar mengenai energi dan ekonomi syariah.

“Jadi disamping belajar mengenai Islam moderat, kita juga melakukan kerja sama di bidang pendidikan umum,” jelasnya.

JK bersama rombongan menggunakan 3 helikopter militer jenis MI 36 terbang menuju Istana Haram Sarai Kabul, Afghanistan, Rabu (23/12/2020) / [Foto: Istimewa]
JK bersama rombongan menggunakan 3 helikopter militer jenis MI 36 terbang menuju Istana Haram Sarai Kabul, Afghanistan, Rabu (23/12/2020) / [Foto: Istimewa]

Afghanistan Harus Aman untuk Investor

JK mengatakan berbagai rencana kerja sama tersebut bisa semakin mudah apabila proses perdamaian di Afghanistan bisa terwujud.

“Karena itu kita berharap konflik kekerasan di Afghanistan bisa sesegera mungkin diakhiri,” pungkasnya.

Sementara itu Menteri Nisar menyebutkan, negaranya memiliki potensi bisnis yang bisa digarap oleh investor dari Indonesia.

Salah satunya mengembangkan industri energi yang saat ini masih terbatas jumlahnya di Afghanistan.

“Karena itu kita berharap kerja sama antar kedua negara bisa diimplementasikan,” ujarnya.

Senada dengan JK, Nisar mengakui berbagai rencana kerja sama di bidang perdagangan dan investasi tersebut tidak bisa direalisasikan apabila perdamaian di Afghanistan belum tercipta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini