Calon Penumpang Kecewa Layanan Tes Rapid Antigen di Bandara Hasanuddin

Penumpang yang ingin menggunakan jasa pemeriksaan di bandara harus berulang kali bertanya dan berputar-putar

Muhammad Yunus
Senin, 21 Desember 2020 | 16:47 WIB
Calon Penumpang Kecewa Layanan Tes Rapid Antigen di Bandara Hasanuddin
Petugas Rumah Sakit BP Batam melayani calon penumpang pesawat udara melakukan pendaftaran tes cepat COVID-19 di area Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Senin (21/12/2020). [ ANTARA FOTO/Teguh prihatna]

SuaraSulsel.id - Calon Penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mengeluhkan pelayanan rapid test antigen.

Penumpang yang ingin menggunakan jasa pemeriksaan di bandara harus berulang kali bertanya dan berputar-putar untuk sampai di lokasi pemeriksaan.

Hal ini disampaikan Rosniaty, Calon Penumpang asal Kota Makassar yang akan terbang ke Jogjakarta.

Menurut Rosniaty, saat tiba di Bandara Hasanuddin, dia langsung mencari lokasi pemeriksaan. Karena Jogjakarta mewajibkan hasil rapid test antigen bagi pendatang.

Baca Juga:Antre Test Covid-19 Membludak, Angkasa Pura II Terapkan Sistem Pre Order

Sayangnya, informasi mengenai lokasi dan tempat pemeriksaan rapid test antigen di Bandara Hasanuddin sulit ditemukan.

Saat bertanya ke petugas atau satuan pengamanan bandara, calon penumpang hanya ditunjukkan jalan. Tapi sampai di lokasi, calon penumpang masih harus berputar-putar. Sulit menemukan tempat yang dimaksud.

"Saya datang sekitar Pukul 16.00 Wita. Pelayanan sudah ditutup. Padahal informasi yang kami peroleh, pelayanan dibuka mulai Pukul 08.00 sampai 18.00," keluh Rosniaty kepada SuaraSulsel.id, Senin (21/12/2020).

Karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik, Rosniaty makin bingung. Karena layanan rapid test antigen masih jarang di Kota Makassar.

Tidak semua klinik dan rumah sakit menyediakan layanan pemeriksaan rapid test antigen.

Baca Juga:Ini yang Dilakukan Angkasa Pura II Hadapi Libur Panjang Akhir Tahun

Rosniaty berharap pemerintah tidak mempersulit warga. Mewajibkan pemeriksaan rapid test antigen ke sejumlah daerah, tapi warga malah dipersulit mendapatkan pelayanan.

"Apalagi layanan ini tidak gratis. Warga tetap membayar," kata Rosniaty.

Karena merasa dipingpong di Bandara Hasanuddin, calon penumpang mengaku rugi waktu. Begitu banyak waktu yang terbuang dari rumah ke Bandara. Kemudian harus keluar lagi dari Bandara untuk mencari layanan rapid test antigen.

"Ternyata pelayanannya tidak sesuai dengan informasi yang disampaikan di berita," katanya.

Sebelum berangkat ke Bandara Hasanuddin, Rosniaty mengaku sudah berupaya membuka website bandara, mencari informasi layanan rapid test antigen, dan menghubungi nomor layanan bandara yang tertera.

Rosniaty ingin menanyakan prosedur pemeriksaan rapid tes antigen di Bandara Hasanuddin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini