Abaikan Anjuran Tinggal di Rumah, Jutaan Warga Pergi Liburan Akhir Tahun

Untuk menghabiskan liburan Thanksgiving atau Hari Bersyukur bersama keluarga dan teman

Muhammad Yunus
Kamis, 26 November 2020 | 18:00 WIB
Abaikan Anjuran Tinggal di Rumah, Jutaan Warga Pergi Liburan Akhir Tahun
Foto udara ribuan kendaraan pemudik tujuan Sumatra antre memasuki kapal Roro di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (1/6) dini hari. [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]

SuaraSulsel.id - Jutaan warga Amerika telah memulai perjalanan akhir tahun. Untuk menghabiskan liburan Thanksgiving atau Hari Bersyukur bersama keluarga dan teman.

Meskipun ada peringatan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) agar warga tetap tinggal di rumah.

Hari Kamis ini adalah hari libur Thanksgiving (Hari Bersyukur) di Amerika. Jutaan orang Amerika berbondong-bondong ke bandara, stasiun kereta api, dan berkendara di jalan raya untuk pulang kampung.

Untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang dicintai, meskipun ada peringatan dari para dokter serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) agar warga tetap tinggal di rumah.

Baca Juga:Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit UMMI Bogor

Banyak orang yang tidak mengindahkan nasihat tersebut, seperti seorang warga bernama Becca Yanez yang membeli tiket pesawat untuk mudik.

“Kami belum merayakan hari bersyukur bersama keluarga dalam 12 tahun. Jadi, dengan penerbangan yang murah, dan saya sudah terjangkit Covid, maka saya berpikir baik, saya bisa pergi ke suatu tempat,” katanya.

Para ahli mengatakan, sudah pernah terjangkit Covid-19 tidak menjamin kekebalan. Sebagian terjangkit lagi lebih dari sekali.

Para mahasiswa juga pulang dari kampus untuk liburan atau tinggal lebih lama di kampung halaman. Karena kuliah tatap muka dibatalkan, seperti di Will Mason College.

Seorang mahasiswa di Will Mason College mengatakan, “Saya rasa saya benar-benar tidak ada pilihan untuk tetap tinggal di sana.”

Baca Juga:Donald Trump Ajak Warga Amerika Kumpul Keluarga saat Thanksgiving

Para pakar penyakit menular bersimpati dengan keadaan demikian. Dr. Catherine Le bekerja di rumah sakit Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, California.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini