SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengaku tidak tahu perihal kematian Ahmad Abdul Rahim di Jepang.
Ahmad adalah warga Sulawesi Selatan yang meninggal di Jepang beberapa waktu lalu.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Pemprov Sulsel, Asriadi Sulaiman mengaku tidak mendapat informasi tersebut. Baik dari pihak konsulat Jepang, ataupun keluarga.
"Kami tidak tahu, tidak dapat infonya. Nanti naik di media baru tahu," kata Asriadi, Senin (16/11/2020).
Baca Juga:Potret Pria Jepang Hobi Cosplay Jadi Wanita Seksi, Padahal Aslinya Begini
Setelah mengetahui dari media, kata Asriadi, pihaknya kemudian melakukan pengecekan ke bandara. Dan pada saat itu, jasad Ahmad sudah ditangani oleh Camat Ujung Pandang.
"Almarhum warga Pulau Lae-lae. Kami lakukan pengecekan dan ternyata sudah diurus sama Camat Ujung Pandang," beber Asriadi.
Sebelumnya, Ahmad Abdul Rahim diberitakan ditahan polisi Jepang karena berkendara tanpa mengantongi Izin Surat Mengemudi (SIM).
Namun, ia meninggal dunia dalam tahanan, sehari sebelum bebas.
Rencananya, Abdul Rahim akan bebas pada 13 Oktober lalu. Keterangan dari pihak keluarga, almarhum saat itu dalam kondisi baik dan sehat.
Baca Juga:GenBI Sulsel Gelar Seminar Pembangunan Ekonomi Nasional
Pihak keluarga kecewa lantaran hasil autopsi korban tak diumumkan ke keluarga. Padahal, almarhum meninggal dalam pengawasan hukum pemerintah Jepang. Proses autopsi juga dilakukan tanpa persetujuan keluarga.
- 1
- 2