SuaraSulsel.id - Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi produktif baru menjadi salah satu misi Pemprov Sulsel dalam hal peningkatan investasi. Beragam potensi peluang investasi yang ada di Sulawesi Selatan.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, saat menghadiri Road to Indonesia Investment Day (IID) 2020 South Sulawesi.
Indonesia Investment Day (IID) merupakan salah satu kegiatan promosi internasional. Dalam rangka mendukung peningkatan investasi daerah di Indonesia. Dilaksanakan secara virtual.
Dalam kegiatan ini, turut dihadiri oleh Duta Besar Singapura untuk Indonesia; Gubernur Bank Indonesia; Kepala BKPM Indonesia; Wali Kota Makassar; dan Kepala Badan Pembangunan Daerah Sulsel.
"Sulawesi Selatan memiliki potensi pada produk-produk unggulan di sektor perkebunan pertanian, perikanan, dan banyak lagi. Yang paling menonjol adalah di sektor perkebunan yaitu produk unggulan kopi dan kakao," ungkap Sudirman.
Baca Juga:Videografis: Cara Efektif Mengatur Keuangan saat Pandemi
Dua sektor itu, kata dia, memiliki lahan yang luas. Khusus kopi memiliki beragam jenis, diantaranya kopi khas Toraja, kopi Bontocani dan ratusan jenis kopi lainnya.
"Yang kita butuhkan adalah jaminan untuk proses, certified farming, sistem kemasan produk, sehingga memiliki nilai tambah, nilai sehat dan higienis," ujar Sudirman.
Untuk sektor Kakao, terdapat lahan seluas ratusan ribu hektar. Yang dibutuhkan, kata dia, adalah pabrik yang modern sehingga mampu memproduksi industri hilir dan produksi coklat.
Selain itu, ada juga sektor pariwisata. Sulsel memiliki ratusan kepulauan yang tersebar di Sulawesi selatan, seperti: Pulau-pulau di Selayar, dan daerah pesisir yang indah di Tanjung Bira.
Ada juga wisata kearifan lokal yang kita miliki di berbagai daerah Seperti; Danau tempe, Toraja, negeri di atas awan, dan banyak lagi.
Baca Juga:Puluhan Penulis Serentak Luncurkan Buku Sastra di Hari Jadi Sulsel
Dari sektor wisata ini, Sudirman mengaku, Sulsel butuh menampakkan sebuah atraksi yang menarik minat wisatawan. Termasuk pada sistem akomodasi seperti hotel dengan sistem berstandar dan nyaman bagi wisatawan, dan transportasi.
Pemerintah sudah meletakkan pondasi sistem infrastruktur pada beberapa penerbangan domestik yang mulai beroperasi.
"Kita juga sudah subsidi tiket ke wilayah potensi investasi termasuk ke Bandara Toraja, Luwu, dan Aroeppala," tuturnya.
Sudirman mengaku, Pemprov Sulsel memiliki berbagai inovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi investor di Sulawesi Selatan yaitu; layanan terpadu satu pintu, pengiriman tunggal online (OSS), layanan cepat tepat dan transparan, jaminan kepastian dan keamanan bisnis, dan budaya Assauna: gotong royong, kekeluargaan, menolong alam.
"Dalam hal investasi kearifan lokal, kita juga perlu membangun karakter yang bisa maju bersama agar tidak menimbulkan adanya gesekan antara penduduk lokal dan tamu dari mancanegara. Sehingga bisa mendorong terciptanya kolaborasi yang ke depannya saling membangun dan besar bersama. Maju bersama dan berkolaborasi, bersinergi untuk sebuah kemandirian Sulawesi Selatan yang lebih baik ke depan," terangnya.