SuaraSulsel.id - Wahyudi, General Manager (GM) PT Angkasa Pura I mengatakan, proyek pelebaran Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akan rampung Bulan Oktober 2021.
"Sudah bisa digunakan," kata Wahyudi, saat menerima kunjungan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Senin 28 September 2020.
Menurut Wahyudi, jika proyek dengan anggaran Rp 2,6 triliun rupiah ini rampung, akan menampung sekitar 15 juta penumpang per tahun.
Bertambah dua kali lipat dari kapasitas sekarang, sekitar tujuh juta orang per tahun.
Baca Juga:New Rolls-Royce Ghost Extended, Kabin Serasa Pesawat Jet Pribadi
Bandara Sultan Hasanuddin akan dilengkapi 12 pintu dari enam pintu yang ada sekarang. "Nanti ada 12 gate," jelas Wahyudi.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjelaskan, setelah meninjau proyek ini, sebagai masyarakat dan pemerintah Sulsel bangga melihat progres pembangunan Bandara Sultan Hasanuddin.
Perluasan Bandara Sultan Hasanuddin ini menurut Nurdin Abdullah, akan memberi efek positif terhadap peningkatan kunjungan wisata di Sulsel.
Hadir pada saat peninjauan, Kepala Kantor Wilayah Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, Baitul Ikhwan, dan Deputi Project Manager PT Wika, Agung Budiarto.
Dilansir dari terkini.id -- jaringan suara.com, Pengelola Bandara Sultan Hasanuddin, PT Angkasa Pura I telah menunjuk PT Wijaya Karya Tbk sebagai mitra kontraktor untuk mengerjakan proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Baca Juga:Airbus Rencanakan Pesawat Komersial dengan Bahan Bakar Hidrogen
Proyek akan berlangsung mulai Februari 2019 hingga target rampung pada April 2021 mendatang.
Dalam proyek pengembangan ini, terminal yang sudah ada tersebut akan diperluas menjadi 144.480 meter persegi dari luas saat ini yang hanya 51.815 meter persegi.
Dengan begitu, kapasitas penumpang juga akan meningkat menjadi 15,5 juta penumpang per tahun, dari kapasitas saat ini yang hanya 7 juta penumpang per tahun.
Pengembangan dilakukan berupa perluasan terminal penumpang domestik yang sudah ada (existing) ke sisi selatan, gedung parkir, dan akses jalan utama terminal. Paket kedua, pembangunan apron selatan dan apron timur beserta infrastruktur penunjang.