Saat proses pengundian nomor urut masing-masing pasangan calon nanti, pihaknya juga membatasi rombongan calon untuk menghindari terjadinya kerumunan.
"Paslon dan timnya masing-masing maksimal 10 orang. Serta ada unsur Bawaslu dan Forkopimda. Maksimal dalam ballroom nanti hanya 70 orang. Ruangannya luas, kalau dalam keadaan normal sebelum pandemi, ruangan ini bisa menampung 700 orang," katanya.
Selain itu, untuk massa yang berada di luar ruangan akan ditindak oleh polisi. Oleh karenanya, KPU memilih Hotel Harper Perintis By Aston, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar sebagai lokasi untuk melakukan pengundian nomor urut calon.
"Itu juga menjadi pertimbangan kami karena lokasinya kan dekat dengan Mapolda. Jadi semakin mempermudah pihak keamanan untuk mengamankan jalannya agenda," jelas Gunawan.
Baca Juga:17 Kader Partai Golkar Bertarung di Pilkada 2020 Sulsel
Koordinator Divisi Penindakan dan Penanganan Pelanggaran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Makassar Sri Wahyuningsi menegaskan, paslon yang membawa massa akan diberikan sanksi administrasi.
"Sanksinya paling misalnya teguran, separah-parahnya jangan sampai juga (Pilkada) ditunda toh. Tapi kalau misalkan Bapaslon mengabaikan itu, bahaya juga," tegas Sri.
"Kita sudah ingatkan, memang selalu alasannya bakal pasangan calon. Padahal Paslon dan timnya punya kewenangan untuk menghalau mereka. Suruh pulang, dari pada mereka yang dipersoalkan," Sri menambahkan.
Indira Mulyasari, Juru Bicara Pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto - Fatmawati Rusdy, mengatakan akan patuh dengan aturan protokol kesehatan. Timnya tidak akan membawa massa ke lokasi acara.
"Pendukung akan menyaksikan lewat siaran langsung," kata Indira.
Baca Juga:Bawaslu Telusuri Video Rasis di Pilkada Makassar
Juru Bicara pasangan Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando, Fadli Noor menjamin relawan dan simpatisan tidak akan datang saat acara pengundian nomor urut calon.