Sindiran Nyelekit Jokowi ke Media: Cuma Cari Jumlah Like dan Click

"Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like..."

Pebriansyah Ariefana | Ummi Hadyah Saleh
Jum'at, 14 Agustus 2020 | 11:14 WIB
Sindiran Nyelekit Jokowi ke Media: Cuma Cari Jumlah Like dan Click
Penampilan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

SuaraSulsel.id - Presiden RI Joko Widodo menyindir kerja media kekinian yang dianggap hanya mengeruk keuntungan. Caranya dengan mengais click dan like dari pembacanya.

Sindiran nyelekit Jokowi ini disampaikan dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPR di gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Menurutnya, seharusnya peran media saat ini membangkitkan rasa kemanusiaan dan kecintaan terhadap tanah air.

"Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like, tapi seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa," ujar Jokowi.

Baca Juga:Heboh Video Mesum Mantan Anggota DPRD Mimika, Polisi Turun Tangan

Dalam pidatonya, Jokwi menginginkan semua platform teknologi harus mendukung transformasi kemajuan bangsa.

Sebab, menurutnya, peran media digital harus diarahkan membangun nilai kemanusiaan.

"Saya ingin semua platform teknologi harus mendukung transformasi kemajuan bangsa. Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan," kata Jokowi

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyindir perilaku media yang kerap mendulang click dan mendapatkan jumlah pembaca. Namun seharusnya kata Jokowi, perilaku media didorong untuk memberikan kontribusi kemanusiaan dan kepentingan bangsa.

Tak hanya itu, Jokowi menyebut ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak boleh dipertukarkan dengan kemajuan ekonomi.

Baca Juga:Nekat Jual Emas Palsu, Pemilik Toko Perhiasan di Bengkulu Dibekuk

Bahkan, kata dia kemajuan ekonomi jelas membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat.

Jokowi juga mengingatkan agar masyarakat bangga terhadap produk Indonesia.

"Kita harus bangga terhadap produk Indonesia. Kita harus membeli produk dalam negeri. Kemajuan Indonesia harus berakar kuat pada ideologi Pancasila dan budaya bangsa," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini