- Menko PMK Muhaimin Iskandar prihatin 1,6 juta lulusan SMK menganggur karena ketidaksesuaian industri saat kunjungan ke SMKN 5 Makassar.
- Pemerintah meluncurkan program SMK Go Global untuk menempatkan tenaga terampil Indonesia ke berbagai negara guna mengatasi pengangguran.
- Ditemukan kendala signifikan berupa kekurangan guru kejuruan dan peralatan usang di SMKN 5 Makassar yang menghambat kompetensi siswa.
"Program ini sudah disusun rapi dan presiden langsung menyetujui dan ada anggaran khusus untuk mensukseskan langkah ini termasuk akan kita siapkan sertifikasi dan bahasa," sebutnya.
Ia bahkan menekankan perlunya kelas khusus di sekolah-sekolah vokasi. Termasuk di SMKN 5 Makassar agar siswa bisa dipersiapkan sejak semester pertama.
"Kalau sejak awal dipersiapkan maka tidak akan sulit untuk mendapatkan sertifikasi," kata Cak Imin.
Kekurangan Guru Terampil, Peralatan Usang
Di SMKN 5 Makassar, Cak Imin menerima sejumlah keluhan dari tenaga pendidik.
Salah satu yang paling krusial adalah minimnya guru kerujuan. Bahkan, beberapa jurusan disebut tidak memiliki regenerasi guru karena banyak tenaga pengajar yang sudah pensiun.
"Ini tanda-tanda akhir zaman, artinya tidak ada regenerasi. Malah yang disiapkan (guru) umum. Yang direkrut tidak sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Nanti kami koordinasi dengan Bappenas dan BKN agar menjadi prioritas," katanya.
Selain kekurangan guru, peralatan praktik di sekolah juga sudah tidak memadai. Banyak alat yang masih merupakan fasilitas lama sejak sekolah berdiri.
Kepala Sekolah SMKN 5 Makassar, Amar Bachti juga mengakui kondisi tersebut. Ia bilang, guru kejuruan untuk pengelasan misalnya, hanya satu orang saja.
Baca Juga: Ibu Keji Paksa Siswi SMK Aborsi Kandungan 8 Bulan, Bidan Dibayar 300 Ribu untuk Eksekusi
"Semua sudah pensiun, jadi tidak ada regenerasi, sementara tidak ada penerimaan. Kemudian, peralatan yang ada sudah dari sejak tahun 1977, alat dari sekolah berdiri. Belum ada update," ucap Amar.
SMKN 5 Makassar sendiri memiliki 11 jurusan berbasis teknologi dan telah menjalin 89 kerja sama dengan berbagai industri, termasuk brand otomotif seperti Honda.
Namun menurut Amar, kemampuan bahasa asing menjadi hambatan utama bagi siswa yang ingin bekerja di luar negeri.
"Sejauh ini ada 25 siswa kita intervensi bahasa untuk ke Jepang. Saat diklat magang, hanya 16 orang yang mengantongi sertifikasi kompetensi, tapi baru 1 orang yang ada di Jepang. Kami minta perhatian kementerian untuk difasilitasi bahasa," ucapnya.
Lulusan SMK Dominasi Pengangguran di Sulsel
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan masalah pengangguran lulusan SMK juga tampak jelas di Sulawesi Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
1,6 Juta Lulusan SMK Menganggur, Cak Imin: Saya Prihatin
-
Andi Sudirman Kirim 40 Personel Bantu Penanganan Bencana Aceh dan Sumatera
-
Kejar-Kejaran! Pria di Kendari Kabur Pakai Mobil Bawa Sabu 6,5 Kg
-
Awas! Ini 4 Langkah Lindungi Diri dari Penipuan Mengatasnamakan Wagub Sulbar
-
Besok 7.032 Ketua RT/RW Makassar Dipilih Lewat Pemilu Raya