- Polisi mengamankan tiga terduga pelaku pembakaran rumah terkait bentrokan pemuda di Tallo pada 18 November 2025.
- Bentrokan tersebut menyebabkan 13 rumah terbakar dan mengakibatkan dua korban meninggal akibat tertembak senjata angin.
- Pelaku penembakan pertama telah ditangkap, sementara pelaku penembak korban kedua masih dalam proses identifikasi oleh kepolisian.
SuaraSulsel.id - Upaya penegakan hukum atas bentrokan antarpemuda di Kecamatan Tallo mulai menunjukkan perkembangan.
Tiga orang terduga pelaku pembakaran rumah saat insiden bentrok antara pemuda Kampung Sapiria dan Borong Taipa (Borta) resmi diamankan polisi. Setelah melalui rangkaian penyelidikan.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana, membenarkan penangkapan tersebut. Ketiganya masing-masing berinisial K, R, dan I.
“Pembakar rumah sudah kita amankan beberapa orang dan semuanya sudah teridentifikasi. Kita bekerja sama dengan Ditreskrimum Polda Sulsel,” kata Devi, Minggu (23/11/2025).
Saat ini ketiga terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga masih memburu pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam pembakaran 13 rumah warga.
Bentrokan Berujung Kebakaran dan Korban Jiwa
Bentrokan terjadi pada 18 November 2025 dan meninggalkan dampak serius. Sebanyak 13 rumah berbahan kayu dan semi permanen ludes terbakar dalam insiden tersebut.
Selain kerusakan fisik, dua orang tercatat meninggal dunia akibat tertembak senjata angin.
Korban pertama, berinisial C (37), tewas setelah proyektil peluru mengenai kepalanya.
Baca Juga: Ratusan Aparat Sisir Dua Kampung Pelaku Bentrokan di Makassar
Setelah pemakaman korban di TPU Beroangin, ketegangan kembali pecah hingga menyebabkan pembakaran rumah warga. Pelaku penembakan ini telah ditangkap, dengan inisial CBT.
“Untuk posisi dan peran masing-masing masih kita dalami,” ucap Devi.
Senjata Angin Dibeli dari Toko dan Digunakan untuk Bentrokan
Dalam penyidikan, polisi menemukan fakta bahwa senjata yang digunakan pelaku CBT dibeli legal dari toko senapan angin setahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, ternyata ia juga memberikan senjata serupa kepada beberapa rekannya.
“Tujuan penguasaan senjata itu katanya untuk membela diri,” jelas Devi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
Terkini
-
3 Terduga Pelaku Pembakaran Rumah Saat Bentrokan di Tallo Ditangkap Polisi
-
Intip 7 Kegiatan Unik Festival Aksara Lontaraq ke-VI di Barru
-
Polisi Bekuk Pengedar Sabu dan Barang Bukti Mengejutkan di Kos Eksklusif Palu
-
Mengapa Penipuan Online di Sulawesi Tenggara Meledak dalam 4 Tahun Terakhir?
-
Jusuf Kalla: Saling Membunuh Itu Bukan Jalan Menuju Surga