- Mengaku menerima banyak masukan dari sivitas akademika selama masa sosialisasi ke fakultas-fakultas
- Unhas sejatinya memiliki sejumlah akses masuk, akan tetapi tidak semuanya digunakan karena status jalan yang belum sepenuhnya publik
- Berjanji akan meningkatkan anggaran bagi lembaga kemahasiswaan, seperti BEM, UKM, maupun organisasi di tingkat fakultas
SuaraSulsel.id - Salah satu bakal calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Sukardi Weda, menarik perhatian anggota Senat Akademik dalam pemaparan kertas kerja Pemilihan Calon Rektor, Senin, 3 November 2025.
Dalam forum itu, Sukardi menyampaikan gagasan besar. Ia ingin membangun jalan layang di dalam kawasan kampus Unhas yang terhubung langsung ke wilayah kota.
Gagasan tersebut, kata Sukardi, bukan tanpa dasar. Ia mengaku menerima banyak masukan dari sivitas akademika selama masa sosialisasi ke fakultas-fakultas.
Salah satu persoalan yang paling sering dikeluhkan adalah kemacetan di area Pintu 1 Unhas, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari.
"Acap kali terjadi kemacetan parah di depan," ujar Sukardi.
Menurutnya, solusi yang dibutuhkan bukan sekadar pengaturan lalu lintas. Melainkan inovasi infrastruktur yang bisa mengurai kepadatan tanpa mengganggu aktivitas kampus.
"Kalau saya terpilih jadi rektor, saya akan rancang jalan layang mulai dari bundaran tengah Unhas hingga keluar ke arah kota. Tapi tentu harus dikaji aspek AMDAL dan tata lingkungannya," ucapnya disambut tepuk tangan anggota senat.
Sukardi menjelaskan, Unhas sejatinya memiliki sejumlah akses masuk, akan tetapi tidak semuanya digunakan karena status jalan yang belum sepenuhnya publik.
Ia menilai, sebagai universitas negeri, Unhas adalah milik publik. Sehingga infrastruktur kampus sebaiknya juga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Unhas Ciptakan Drone Penebar Benih Padi
"Kalau dibangun jalan layang di depan Hotel Unhas menuju kota, insya Allah kemacetan bisa terurai," tambahnya optimistis.
Selain fokus pada penataan akses kampus, Sukardi juga menyoroti aspek kemahasiswaan.
Guru besar Fakultas Sastra dan Bahasa Universitas Negeri Makassar itu berjanji akan meningkatkan anggaran bagi lembaga kemahasiswaan, seperti BEM, UKM, maupun organisasi di tingkat fakultas, jurusan, dan program studi.
Lebih jauh, Sukardi menegaskan tidak akan ada mahasiswa yang di-drop out (DO) selama masa kepemimpinannya jika ia terpilih menjadi rektor. Ia berkomitmen untuk menjadikan kampus sebagai ruang yang mendidik, bukan menghukum.
Panelis Soroti Isu Kekerasan di Dunia Kampus
Sementara itu, ekonom Marzuki Dea yang hadir sebagai panelis dalam sesi pemaparan menilai, dari enam bakal calon rektor yang tampil, belum ada yang menyinggung isu penting seputar kekerasan di dunia kampus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Prabowo Minta Perluas Pembangunan Jaringan Kereta Api di Sulawesi
-
Donggala Diguncang Gempa, BMKG: Waspada Bangunan Retak
-
UNM Belum Terima Surat Penonaktifan Prof Karta Jayadi Sebagai Rektor
-
Isi Surat Menteri: Mantan Rektor UNM Karta Jayadi Terancam Hukuman Disiplin Berat
-
Ironi Gubernur Riau: Dari Cleaning Service Hingga Ditangkap KPK