- Mengaku menerima banyak masukan dari sivitas akademika selama masa sosialisasi ke fakultas-fakultas
 - Unhas sejatinya memiliki sejumlah akses masuk, akan tetapi tidak semuanya digunakan karena status jalan yang belum sepenuhnya publik
 - Berjanji akan meningkatkan anggaran bagi lembaga kemahasiswaan, seperti BEM, UKM, maupun organisasi di tingkat fakultas
 
“Saya lihat agak kurang tersentuh dari bakal calon rektor soal komitmen anti kekerasan yang sekarang ini banyak terjadi di dunia pendidikan. Baik yang bersifat seksual atau non seksual. Ini banyak dipertanyakan oleh mahasiswa bagaimana ke depannya," ujar Marzuki.
Ia menilai, sebagian besar calon rektor cenderung berfokus pada tema-tema besar seperti kampus global dan peningkatan reputasi internasional. Sementara akar persoalan lokal kampus masih luput dari perhatian.
Menurutnya, hampir semua bakal calon menonjolkan kesamaan dalam pemaparan, yakni penyesuaian dengan arah kebijakan pendidikan nasional serta pengembangan Unhas sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
"Mereka selaras dalam lima pilar utama yang progresif dan adaptif, tapi kurang menggali konteks lokal," kata Marzuki.
Lima pilar yang dimaksud, lanjutnya, meliputi isu globalisasi dan reputasi, kualitas lulusan, riset dan inovasi, efisiensi tata kelola, serta keseimbangan anggaran.
Namun, di tengah ambisi membangun reputasi global, Marzuki mengingatkan pentingnya dampak nyata bagi masyarakat lokal.
"Jangan sampai kita terlalu fokus ke global, tapi lupa pada akar lokalnya," ujarnya.
Menurut Marzuki, pemaparan visi-misi seharusnya tidak hanya menyoroti pengembangan institusi dan reputasi, tetapi juga isu kesejahteraan sivitas akademika, pencegahan kekerasan di lingkungan kampus, dan penguatan karakter mahasiswa.
Diketahui, pemungutan suara Calon Rektor Universitas Hasanuddin Makassar Periode 2026 - 2030 akan dilakukan Senin, 3 November 2025, siang.
Baca Juga: Unhas Ciptakan Drone Penebar Benih Padi
Sebelum pemungutan, prosesi dimulai dengan melakukan penandatangan pakta integritas kepada bakal calon rektor.
Enam kandidat tersebut adalah Prof Jamaluddin Jompa (nomor urut 1), Marhaen Hardjo (2), Prof Budu (3), Prof Muhammad Iqbal (4), Zulfajri Basri (5), dan Prof Sukardi Weda (6).
Setelahnya, ke enam bakal calon diberi waktu 15 menit untuk memaparkan Kertas Kerja. Proses pemungutan suara kemudian akan dilakukan pada pukul 13.00 wita.
Enam bakal calon rektor akan memperebutkan suara dari Senat Akademik Unhas, yang tahun ini berjumlah 93 orang pemilik suara sah.
Tiga nama dengan perolehan suara tertinggi akan ditetapkan sebagai calon rektor dan dikirimkan ke Majelis Wali Amanat (MWA) untuk proses pemilihan tahap akhir.
Kepala Bidang Humas Unhas, Ishaq Rahman menjelaskan, Senat Akademik Unhas merupakan lembaga normatif tertinggi yang mewakili suara sivitas akademika.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              PLN Kantongi Hak Tanah PLTU Punagaya Jeneponto untuk Jaga Listrik Sulawesi
 - 
            
              Polda Sulsel Mangkir dari Sidang Praperadilan Buruh Harian
 - 
            
              Tidak Hanya Dosen, Mantan Rektor UNM Juga Dilaporkan Lecehkan Mahasiswi
 - 
            
              DMI Respons Penganiayaan Musafir Hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga: Biadab!
 - 
            
              Pandji Pragiwaksono Minta Maaf ke Masyarakat Toraja, Siap Jalani Proses Hukum