- Komitmen bersama mengawal proyek strategis nasional dengan nilai investasi Rp4,15 triliun
- Total lahan yang dibutuhkan pada pembangunan bendungan seluas 1.772,28 hektare
- Proyek pembangunan Bendungan Jenelata ini meliputi tiga desa
SuaraSulsel.id - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Selatan Agus Salim menyatakan siap mengawal proses pembangunan Bendungan Jenelata yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) sampai selesai.
Karena selain bagian dari investasi, juga turut berdampak pada perekonomian masyarakat di masa depan.
"Ini investasi yang harus kita kawal bersama demi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel," ujarnya saat meninjau proyek tersebut bersama Gubernur Sulsel dan Bupati Gowa, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (21/10).
Ia menjelaskan, progres pembangunan Bendungan Jenelata menunjukkan peningkatan secara signifikan selama masa pendampingan oleh pihak Kejaksaan.
"Selama satu, enam bulan di kawal yang akhirnya menunjukkan progres lebih baik.
"Dari awalnya 3 persen kini hampir 20 persen," tuturnya.
Agus menegaskan, mesti ada komitmen bersama dalam mengawal proyek strategis nasional dengan nilai investasinya Rp4,15 triliun.
Investasi tersebut tentu sangat besar sehingga harapannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta manfaatnya dirasakan langsung masyarakat.
Bendungan Jenelata diketahui merupakan program PSN dengan investor utama asal China CAMC Engineering Co Ltd dan melibatkan perusahaan negara yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Baca Juga: Anggota Geng Motor Pembusur Warga Ditembak
Meski demikian, Pemerintah Indonesia juga turut menjadi investor sekaligus pengawas.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Heriantono Waluyadi pada kesempatan itu menyampaikan, sejauh ini perkembangan progres proyek bendungan sudah berjalan sesuai rencana.
"Untuk progres pembangunan saat ini telah mencapai 19,56 persen. Tahun ini kita ditargetkan mencapai 20,57 persen," ujar Waluyadi didampingi Bupati Gowa Husniah Talenrang.
Sementara itu, untuk pengadaan tanah, Heriantono menuturkan prosesnya telah masuk tahap IV. Total progres luas lahan yang telah dibebaskan sekitar 9,72 persen atau 21,93 persen bidang lahan.
Untuk total lahan yang dibutuhkan pada pembangunan bendungan seluas 1.772,28 hektare, terdiri dari 2.991 bidang terealisasi 167,41 hektare atau 656 bidang. Anggaran pembebasan lahan yang sudah terealisasi Rp303,37 miliar.
"Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak dan kami berjanji akan melaksanakan arahan, khususnya terkait pembebasan lahan, dengan selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BPN dan Kejaksaan," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
3 Desa Tenggelam, Begini Kondisi Proyek Rp4,15 Triliun Bendungan Jenelata Gowa
-
7 Hari Kapal Ambulans Laut Hilang, Pencarian Dihentikan
-
Makassar Tidak Masuk Rekomendasi 7 Daerah Proyek PSEL
-
Siapa Sosok Anggota MWA Pengganti Bahlil Lahadalia? Ini Kata Unhas
-
Ini Alasan Unhas Ganti Bahlil Lahadalia Sebagai MWA