- Operasi SAR kapal ambulans ini telah dilaksanakan selama tujuh hari pencarian
- Basarnas telah melakukan penandatanganan berita acara penghentian operasi bersama pihak keluarga korban
- Kabar ini menambah duka mendalam bagi keluarga dan warga kepulauan Pangkep
SuaraSulsel.id - Setelah tujuh hari pencarian tanpa hasil, operasi SAR kapal ambulans yang hilang kontak di Selat Makassar, Kabupaten Pangkep, resmi dihentikan.
Keputusan ini disampaikan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar, pada Selasa petang, 21 Oktober 2025.
“Operasi SAR kapal ambulans ini telah dilaksanakan selama tujuh hari pencarian dengan menggunakan KN SAR Kamajaya, yang membawa ABK, rescuer, dan potensi SAR. Namun hingga saat ini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun penumpangnya,” ujar Arif.
Ia menjelaskan, keputusan penghentian operasi didasarkan pada standar operasional prosedur (SOP) Basarnas, yang menetapkan batas waktu pencarian selama tujuh hari, kecuali bila muncul indikasi baru di lapangan.
“Berdasarkan hasil pencarian di Selat Makassar dengan jalur yang sudah diprediksi melalui aplikasi SAR Map serta lintasan kapal ambulans tersebut, hasilnya masih nihil. Namun bila nantinya ada informasi baru mengenai keberadaan kapal atau korban, operasi SAR akan segera dibuka kembali,” tambahnya.
Sebelum penutupan, Basarnas telah melakukan penandatanganan berita acara penghentian operasi bersama pihak keluarga korban di Pulau Tinggalungan pada Selasa pagi sekitar pukul 07.12 WITA.
Setelah itu, KN SAR Kamajaya dijadwalkan kembali berlayar menuju Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.
Kabar ini menambah duka mendalam bagi keluarga dan warga kepulauan Pangkep.
Kapal ambulans tersebut sebelumnya diketahui berangkat dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang pada Senin, 13 Oktober 2025, dengan waktu tempuh seharusnya sekitar delapan jam.
Baca Juga: Makassar Tidak Masuk Rekomendasi 7 Daerah Proyek PSEL
Namun hingga keesokan harinya, kapal tak pernah tiba dan dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Makassar.
Kapal ambulans yang baru saja selesai dibuat itu membawa tiga orang penumpang, masing-masing M. Tahir (65), Najamuddin (55), dan Hasri (60), ketiganya warga Pulau Tinggalungan.
Meski operasi pencarian telah resmi ditutup, harapan keluarga dan warga setempat masih menggantung.
Berharap suatu saat ada kabar tentang keberadaan kapal dan para penumpangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
PMI Kirim 1 Ton Abon untuk Pengungsi Banjir Sumatera dan Aceh
-
Diterjang Banjir Rob, 62 KK di Parigi Moutong Mengungsi
-
Kementerian ATR Terus Lakukan Sertifikasi Pulau-pulau Kecil
-
BMKG: Aktivitas Sesar Aktif Sebabkan Gempa di Sulawesi Tenggara
-
Solidaritas Sulsel Mengalir, Wagub Imbau Warga Bantu Korban Bencana di Sumatera