Muhammad Yunus
Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:58 WIB
Setelah tujuh hari pencarian tanpa hasil, operasi SAR kapal ambulans yang hilang kontak di Selat Makassar, Kabupaten Pangkep, resmi dihentikan, Selasa (21/10) [Suara.com/Basarnas Makassar]
Baca 10 detik
  • Operasi SAR kapal ambulans ini telah dilaksanakan selama tujuh hari pencarian
  • Basarnas telah melakukan penandatanganan berita acara penghentian operasi bersama pihak keluarga korban
  • Kabar ini menambah duka mendalam bagi keluarga dan warga kepulauan Pangkep

SuaraSulsel.id - Setelah tujuh hari pencarian tanpa hasil, operasi SAR kapal ambulans yang hilang kontak di Selat Makassar, Kabupaten Pangkep, resmi dihentikan.

Keputusan ini disampaikan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar, pada Selasa petang, 21 Oktober 2025.

“Operasi SAR kapal ambulans ini telah dilaksanakan selama tujuh hari pencarian dengan menggunakan KN SAR Kamajaya, yang membawa ABK, rescuer, dan potensi SAR. Namun hingga saat ini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun penumpangnya,” ujar Arif.

Ia menjelaskan, keputusan penghentian operasi didasarkan pada standar operasional prosedur (SOP) Basarnas, yang menetapkan batas waktu pencarian selama tujuh hari, kecuali bila muncul indikasi baru di lapangan.

“Berdasarkan hasil pencarian di Selat Makassar dengan jalur yang sudah diprediksi melalui aplikasi SAR Map serta lintasan kapal ambulans tersebut, hasilnya masih nihil. Namun bila nantinya ada informasi baru mengenai keberadaan kapal atau korban, operasi SAR akan segera dibuka kembali,” tambahnya.

Sebelum penutupan, Basarnas telah melakukan penandatanganan berita acara penghentian operasi bersama pihak keluarga korban di Pulau Tinggalungan pada Selasa pagi sekitar pukul 07.12 WITA.

Setelah itu, KN SAR Kamajaya dijadwalkan kembali berlayar menuju Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.

Kabar ini menambah duka mendalam bagi keluarga dan warga kepulauan Pangkep.

Tim SAR melakukan penandatanganan berita acara penghentian operasi bersama pihak keluarga korban di Pulau Tinggalungan pada Selasa (21/10) [Suara.com/Basarnas Makassar]

Kapal ambulans tersebut sebelumnya diketahui berangkat dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang pada Senin, 13 Oktober 2025, dengan waktu tempuh seharusnya sekitar delapan jam.

Baca Juga: Makassar Tidak Masuk Rekomendasi 7 Daerah Proyek PSEL

Namun hingga keesokan harinya, kapal tak pernah tiba dan dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Makassar.

Kapal ambulans yang baru saja selesai dibuat itu membawa tiga orang penumpang, masing-masing M. Tahir (65), Najamuddin (55), dan Hasri (60), ketiganya warga Pulau Tinggalungan.

Meski operasi pencarian telah resmi ditutup, harapan keluarga dan warga setempat masih menggantung.

Berharap suatu saat ada kabar tentang keberadaan kapal dan para penumpangnya.

Load More