- Prof Wini Trilaksani menciptakan inovasi bernama “Vita Docosa”
- Produk ini dirancang untuk membantu pemenuhan gizi, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak
- Inovasi ini berawal dari keprihatinannya terhadap tingginya impor Omega-3 di Indonesia
SuaraSulsel.id - Siapa sangka, bagian mata ikan tuna yang selama ini dianggap limbah ternyata menyimpan potensi besar bagi kesehatan.
Di balik bentuknya yang sederhana, bagian ini kaya akan asam lemak Omega-3, terutama DHA (Docosahexaenoic Acid), yang berperan penting dalam perkembangan otak dan menjaga kesehatan tubuh.
Melihat peluang itu, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Prof Wini Trilaksani, menciptakan inovasi bernama “Vita Docosa”.
Mengutip dari ipb.ac.id, Vita Docosa adalah sebuah suplemen kesehatan yang dibuat dari ekstrak mata ikan tuna.
Produk ini dirancang untuk membantu pemenuhan gizi, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak—kelompok yang paling rentan terhadap masalah kekurangan gizi dan stunting.
“Vita Docosa merupakan suplemen kesehatan dari limbah mata ikan tuna dengan kandungan Omega-3, khususnya EPA dan DHA,” ujar Prof Wini dalam tayangan IPB Pedia di kanal YouTube IPB TV.
Menurut Prof Wini, inovasi ini berawal dari keprihatinannya terhadap tingginya impor Omega-3 di Indonesia.
Padahal, negeri ini memiliki sumber daya laut yang melimpah, termasuk tuna yang dikenal sebagai komoditas ekspor unggulan.
“Pasar suplemen kita masih didominasi produk luar negeri, bahkan bahan baku dalam negeri pun seringkali diimpor,” tuturnya.
Baca Juga: Festival Tuna Sulut 2025: UMKM Go Digital Berkat Ikan Tuna
Dari hasil penelitian, hanya 40–60 persen bagian ikan tuna yang dimanfaatkan industri perikanan.
Sisanya dibuang sebagai limbah, termasuk mata ikan.
Padahal, kandungan DHA pada mata tuna bisa mencapai 32–38 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan ikan impor seperti salmon dan kod yang hanya mengandung 12–17 persen DHA.
“Minyak dari mata tuna ini sebenarnya tidak perlu dikonsentratkan lagi. Dengan sedikit proses pemurnian, kadar DHA-nya sudah bisa mencapai 40 persen,” jelasnya.
Selain kaya akan DHA, kehadiran Vita Docosa juga menjadi bentuk pemanfaatan limbah perikanan bernilai ekonomi tinggi.
Dengan bahan baku lokal dan proses produksi higienis, suplemen ini menawarkan harga yang lebih kompetitif dibandingkan produk impor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
Terkini
-
Megah! Stadion Sudiang Berlayar Jadi Ikon Baru Sulsel: Desain Phinisi Bikin Takjub
-
Terungkap! Sumber Uang AKP Ramli Beli Rubicon Miliaran
-
IPB Ubah Mata Ikan Tuna Jadi Suplemen Cegah Stunting
-
Festival Tuna Sulut 2025: UMKM Go Digital Berkat Ikan Tuna
-
Puluhan Warga Majene Keracunan Usai Makan di Pesta Pernikahan