- Ruang besar untuk melestarikan tradisi sekaligus memperkenalkan kearifan lokal ke dunia
- Festival Muara rencananya akan digelar di kawasan pertemuan sungai dan laut, seperti di muara Sungai Tallo atau Jeneberang
- Semua dikemas dengan cara yang memikat agar bisa dinikmati masyarakat lokal sekaligus menarik wisatawan
SuaraSulsel.id - Bayangkan sebuah panggung seni di tepian sungai yang bermuara ke laut.
Musik tradisional berpadu dengan tarian adat, sementara angin pesisir membawa aroma laut.
Inilah gambaran awal Festival Muara, perhelatan budaya yang tengah disiapkan Pemerintah Kota Makassar dan digadang-gadang akan jadi ikon baru kota Daeng.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyebut festival ini bukan sekadar pertunjukan, tapi ruang besar untuk melestarikan tradisi sekaligus memperkenalkan kearifan lokal ke dunia.
“Budaya adalah identitas kita. Generasi mendatang harus tetap mengenalnya,” tegas Munafri saat menerima audiensi Dewan Kesenian Kota Makassar, Rabu (1/10/2025).
Festival Muara rencananya akan digelar di kawasan pertemuan sungai dan laut, seperti di muara Sungai Tallo atau Jeneberang.
Di sana, panggung budaya bakal menampilkan atraksi tari, musik tradisional, hingga ritual adat khas Makassar.
Semua dikemas dengan cara yang memikat agar bisa dinikmati masyarakat lokal sekaligus menarik wisatawan.
“Di Eropa, festival sungai dan laut sudah jadi agenda besar. Kenapa Makassar tidak bisa?” ucap Munafri optimistis.
Baca Juga: Begini Gambar Stadion Rp675 Miliar di Sudiang
Tak berhenti di situ, mantan Bos PSM Makassar ini bahkan menggagas agar lagu daerah Makassar dinyanyikan setelah Indonesia Raya di setiap acara resmi.
Menurutnya, hal itu akan memperkuat kebanggaan kultural warga.
Dukungan pun datang dari Dewan Kesenian Makassar (DKM). Ketua terpilih DKM, Juniar Arge, menyebut gagasan Festival Muara adalah terobosan penting.
“Respon kami luar biasa. Kami siap mendukung penuh, apalagi ada wacana pembangunan gedung seni representatif di Makassar,” ujarnya.
Selain festival, Dewan Kesenian juga menyiapkan berbagai program, mulai dari pementasan teater, bimbingan seni lukis untuk pelajar, hingga lomba cipta dan baca puisi.
Semua diarahkan agar generasi muda ikut terlibat dalam pelestarian budaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
135 Siswa SD di Kota Makassar Terima Seragam Gratis
-
Detik-detik Anggota TNI AU Tikam Pria Depan Istrinya, Korban Tewas!
-
Status Dipulihkan! Guru Rasnal dan Abdul Muis Kembali Aktif Jadi ASN
-
Detik-detik Penangkapan: Penumpang Mencurigakan di Bandara Hasanuddin Bawa Sabu Ratusan Juta