Muhammad Yunus
Selasa, 23 September 2025 | 14:48 WIB
Saripah, perempuan pengemudi ojek online meratapi motornya yang habis dibakar saat perang kelompok pecah di kota Makassar [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Sehari-hari Saripah bekerja sebagai ojek online. Sementara suaminya hanya buruh angkut kaca harian.
  • Kelompok bertopeng melampiaskan amarah dengan membakar kendaraan yang terparkir
  • Motor setiap hari digunakan untuk mencari uang menghidupi keluarganya

Saripah berharap polisi bisa mengungkap siapa dalang di balik hangusnya roda yang setiap hari mengantarkannya mencari uang untuk menghidupi keluarganya.

"Saya sudah lapor ke Polrestabes Makassar. Semoga pelakunya bisa ditangkap," harapnya.

Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin mengaku sudah menerima aduan tersebut. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mencari pelaku pembakaran.

"Sudah dalam proses," sebutnya.

Perang Berulang

Perang kelompok antara warga Jalan Layang dan Lorong 148 bukan kali pertama terjadi. Pertikaian itu sudah pecah sejak Sabtu, 20 September 2025.

Namun perselisihan antar kelompok di kawasan ini sebenarnya telah berlangsung bertahun-tahun. Berbagai cara damai sudah dicoba tapi tak pernah bertahan lama.

Insiden terbaru ini bahkan kembali menambah daftar korban. Tiga warga terkena busur panah, yakni Fadli (26) terluka di mata kiri, Nova Aisyah Mutmainnah (17) terkena busur di leher belakang, dan Arsad (39) di betis kiri.

Sebuah anak panah menancap di leher Nova saat sedang menikmati semangkok bakso pada Senin, 22 September 2025 malam.

Baca Juga: Teror Busur Hantui Makassar: Dari Remaja Hingga Polisi Jadi Target, Apa yang Terjadi?

"Sampai hari ini korban belum ada yang melapor ke Polsek," kata Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan, bentrokan kembali pecah saat aparat Tripika Kecamatan Tallo tengah rapat membahas keamanan dan upaya damai.

Suara petasan yang tiba-tiba meledak dari lorong belakang seakan menjadi tanda pecahnya perang baru.

"Waktu Polri-TNI rapat untuk mendamaikan kelompok ini, seketika ada lagi (perang). Jadi kegiatan mendamaikan kedua kubu yang sering bertikai dihentikan," terangnya.

Aparat gabungan dari Koramil 1408-02, Polsek Tallo, hingga Patroli Motor Sabhara Polrestabes Makassar langsung turun tangan. Penyisiran dilakukan hingga dini hari.

Bahkan, polisi sempat melepaskan tembakan peringatan karena mendapat perlawanan dari warga.

Load More