Muhammad Yunus
Selasa, 23 September 2025 | 11:43 WIB
Perempuan di Kota Makassar jadi korban pembusuran saat sedang santai makan bakso [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Seorang wanita menjadi korban saat tengah menikmati bakso
  • Polrestabes Makassar bahkan sempat mengamankan sedikitnya 27 pemuda yang disebut sebagai pelaku teror busur
  • Petugas terpaksa berlindung di balik tameng darurat yang terbuat dari seng

SuaraSulsel.id - Makassar kembali diguncang teror busur. Sejumlah warga menjadi korban penyerangan menggunakan anak panah dalam beberapa hari terakhir.

Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan jalanan yang terus menghantui warga.

Peristiwa terbaru teror busur kembali terjadi di jalan Lembo, Kota Makassar.

Seorang wanita menjadi korban saat tengah menikmati bakso pada Senin, 22 September 2025 malam. Tiba-tiba, sebuah anak panah menancap di bagian lehernya.

Korban yang belum diketahui identitasnya itu langsung menjerit kesakitan. Dalam rekaman yang beredar, ia tampak mengenakan kaos putih, menangis, dan dikerumuni warga yang panik melihat kondisinya.

Kasus serupa juga terjadi di Kompleks Peternakan, Jalan Daeng Ngeppe, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Jumat malam, 20 September 2025.

Seorang remaja menjadi korban. Dalam foto yang beredar luas di media sosial, tampak anak panah menancap di bagian lengan korban dan mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Tak berhenti di situ. Aksi serupa juga menimpa seorang pria di Jalan Metro Tanjung.

Dalam unggahan akun Instagram makasar_iinfo, korban terlihat terbaring di ruang perawatan medis dengan luka serius pada bagian mata akibat busur.

Baca Juga: Tragis! Anak 7 Tahun Tewas Terjebak Kebakaran di Makassar

Sebelumnya, pada Juli 2025, seorang remaja berinisial RZ (18) juga mengalami kejadian serupa. Ia diserang dua pria tak dikenal saat hendak menemui seorang perempuan yang dikenalnya melalui media sosial.

Penyerangan itu terjadi dini hari di Jalan Inspeksi PAM, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala. Anak panah melesat ke arah tubuhnya, membuat warga semakin waswas ketika berada di jalan pada malam hari.

Diketahui, aksi penyerangan dengan busur panah bukan kali pertama terjadi. Polrestabes Makassar bahkan sempat mengamankan sedikitnya 27 pemuda yang disebut sebagai pelaku teror busur dan kekerasan jalanan.

Mereka diringkus Tim Jatanras setelah melakukan serangkaian tindak kekerasan, bahkan melukai seorang anggota polisi.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana menegaskan bahwa para pemuda tersebut terbukti terlibat dalam aksi pembusuran dan penganiayaan.

"Ada 27 tersangka, mereka ini pelaku pembusuran dan penganiayaan," kata Arya beberapa waktu lalu.
Namun, meski puluhan pelaku ditangkap, aksi teror serupa kembali mencuat. Kejadian ini memunculkan pertanyaan publik mengenai efektivitas upaya penegakan hukum dan strategi pencegahan yang dilakukan kepolisian.

Load More