- Ribuan pengunjung terpukau ketika menyaksikan sebuah pameran tunggal
- Seribu karya seni rupa kaligrafi Islam, Latin, dan Lontara karya maestro seni rupa Sulawesi Selatan
- salah satu pameran kaligrafi terbesar yang pernah digelar di Sulsel
Karya yang dipamerkan hadir dalam beragam bentuk. Ada kaligrafi Al-Qur’an dengan berbagai gaya khat yang memancarkan nuansa religius, kaligrafi Latin yang diberi sentuhan artistik.
Sehingga menampilkan sisi estetika modern, hingga kaligrafi Lontara yang memadukan keindahan aksara tradisional Bugis-Makassar dengan gaya kontemporer.
Kombinasi ini membuat pengunjung tidak sekadar melihat karya indah, tetapi juga merasakan kedalaman makna budaya dan spiritualitas yang terkandung di dalamnya.
“Setiap karya seperti berbicara, menyampaikan pesan yang berbeda,” tutur Rahma, salah satu pengunjung yang terkesan dengan karya kaligrafi Lontara.
Wadah Apresiasi dan Edukasi
Lebih dari sekadar pameran, kegiatan ini juga dimaknai sebagai wadah edukasi.
Banyak pengunjung yang baru pertama kali melihat kaligrafi Lontara secara langsung.
Mereka mengaku mendapat wawasan baru tentang kekayaan aksara lokal yang selama ini jarang terekspos di ruang publik.
“Pameran seperti ini penting, karena memberi ruang untuk mengenal seni sebagai bagian dari identitas budaya. Kaligrafi bukan hanya indah, tapi juga menyimpan filosofi yang dalam,” ungkap seorang dosen seni yang hadir di lokasi.
Baca Juga: JK Ungkap Sejarah Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Seni yang Mempertemukan
Pameran tunggal Prof. Abd. Aziz Ahmad di Benteng Somba Opu menjadi bukti nyata bahwa seni memiliki kekuatan untuk mempertemukan banyak kalangan.
Di satu sisi, ia memberi ruang bagi apresiasi keindahan visual, dan di sisi lain menguatkan rasa kebanggaan terhadap budaya lokal.
Dengan lebih dari seribu karya yang dipajang, pameran ini diyakini akan menjadi tonggak sejarah penting dalam perjalanan seni rupa di Sulawesi Selatan, bahkan di Indonesia.
“Seni itu hidup. Ia bisa menginspirasi, mempersatukan, dan memperkaya kehidupan manusia,” tutup Prof. Aziz dengan senyum hangat, diiringi tepuk tangan para hadirin.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pemprov Sulsel Gasspol Lawan TBC: Pemeriksaan Gratis, Skrining Jiwa, & Edukasi TBC
-
Penghargaan Pemimpin Inovatif dan Transformatif untuk Andi Sudirman Diterima Fatmawati
-
CCTV Ungkap Penculikan Bilqis: Terduga Pelaku Tertangkap! Siapa Dalang di Baliknya?
-
Proyek Miliaran Ambruk! Kemenag Sulsel Investigasi Dugaan Kelalaian di Madrasah Takalar
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar