- Gedung tersebut juga akan didesain ulang agar lebih besar
- Ruang sekretariat akan direkonstruksi total, sementara gedung utama hanya akan direhabilitasi berat
- Perbaikan gedung tower yang ditargetkan selesai Desember 2025 agar bisa digunakan sementara
SuaraSulsel.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan akan membangun ulang sebagian gedung DPRD Sulawesi Selatan yang mengalami kerusakan pasca dibakar demonstran pada Agustus 2025.
Tak sekadar direhabilitasi, gedung tersebut akan didesain ulang dengan ukuran lebih besar agar bisa menampung jumlah anggota dewan yang kini sudah mencapai 85 orang.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana usai meninjau langsung kompleks gedung DPRD Sulsel di Makassar, Selasa, 16 September 2025.
Kata Dewi, pimpinan DPRD mengusulkan agar kapasitas gedung bisa dibangun yang lebih besar. Sehingga Kementerian PU akan mendesain ulang dan mengakomodasi kebutuhan ruang tambahan.
"Sebelumnya didesain hanya untuk 48 orang, sekarang sudah ada dua kali lipat, 85 orang anggota DPRD," kata Dewi.
Hasil identifikasi cepat Kementerian PU menunjukkan ada sembilan massa bangunan yang terdampak. Dari jumlah itu, dua di antaranya mengalami kerusakan paling parah, yakni ruang sekretariat di bagian belakang dan gedung utama.
"Yang paling berat ruang sekretariat dan gedung utama. Sisanya rusak ringan sampai sedang," kata Dewi.
Hasil peninjauan juga diketahui gedung utama yang dibangun pada 1978 masih bisa digunakan karena struktur utamanya relatif bertahan. Namun untuk ruang sekretariat, hasil kajian menunjukkan perlu dilakukan rekonstruksi total alias dibangun ulang.
"Kalau sekretariat harus rekonstruksi. Kalau gedung utama masih bisa rehabilitasi berat," tambahnya.
Baca Juga: BPK Sidak Belanja Daerah Sulawesi Selatan, Ini Hasilnya!
Dewi menjelaskan, pekerjaan akan dilakukan secara bertahap. Untuk gedung tower yang hanya mengalami kerusakan ringan, perbaikan dijadwalkan selesai pada Desember 2025.
Gedung tersebut nantinya akan dipakai sementara untuk aktivitas perkantoran sebelum rekonstruksi menyeluruh dimulai.
"Tower kami perbaiki dulu, mudah-mudahan Desember sudah bisa dipakai," jelas Dewi.
Sedangkan untuk gedung utama, perbaikan diperkirakan baru bisa rampung pada akhir 2026. Hal ini karena bangunan lama tidak memiliki As-built drawing, sehingga tim teknis perlu membuat desain ulang dari awal.
Sementara itu, untuk mengetahui tingkat kerusakan struktur lebih dalam, Direktur Bina Teknik akan melakukan kajian lanjutan selama dua minggu hingga satu bulan ke depan.
"Karena dibangun tahun 70-an, dokumen teknis tidak ada. Jadi harus desain ulang. Analisis struktur juga akan dilanjutkan ahli," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
BPJS: Rumah Sakit Tidak Boleh Tolak Pasien Saat Libur Natal dan Tahun Baru
-
Jusuf Kalla Ungkap 'Musuh' Sebenarnya Pasca Banjir Sumatera dan Aceh
-
Demi 2 Karung Beras, Nenek 85 Tahun Sakit Parah Digendong ke Kantor Lurah
-
Akhirnya! Jalan Hertasning-Aroepala Diperbaiki Total, Sudirman: Bukan Tambal Sulam
-
Banjir Laporan Anggota Polisi Selingkuh, Begini Reaksi Mahfud MD