SuaraSulsel.id - Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe menegaskan kesiapannya kembali maju dalam bursa calon Ketua Golkar Sulsel.
Hal itu disampaikan langsung Taufan saat berada di Kota Makassar, Rabu, 27 Agustus 2025.
"Saya memang mau maju (calon ketua), kok. Saya masih mau maju," kata Taufan dengan nada tegas ketika dikonfirmasi.
Taufan pertama kali terpilih sebagai Ketua Golkar Sulsel melalui Musyawarah Daerah (Musda) ke-X pada Agustus 2020.
Saat itu, sejumlah kandidat kuat seperti Supriansa, Hamka B. Kady, dan Syamsuddin A. Hamid akhirnya bersepakat mendukung Taufan untuk menakhodai partai beringin di Sulsel.
"Saya mau maju untuk perbaiki Golkar lebih baik lagi," tambahnya.
Meski sudah menyatakan maju, Taufan mengaku belum mengetahui secara pasti kapan Musda Golkar Sulsel akan digelar. Pasalnya, hingga kini dewan pimpinan pusat atau DPP belum menjadwalkan.
"Itu tugas DPP. Saya tidak mau komentar," singkat anggota Komisi II DPR RI itu.
Selain Taufan, sejumlah nama lain juga disebut-sebut bakal meramaikan bursa calon Ketua Golkar Sulsel.
Baca Juga: Diterpa Isu Tersangka, Taufan Pawe: Ini Upaya Pembunuhan Karakter Bermotif Politis
Di antaranya mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), serta mantan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.
Mereka merupakan wajah baru dalam kontestasi pemilihan ketua Golkar Sulsel kali ini.
Dengan komposisi figur yang muncul, Musda Golkar Sulsel diprediksi akan berlangsung kompetitif.
Peta persaingan diperkirakan tidak hanya ditentukan oleh popularitas kandidat, tetapi juga oleh dukungan elite partai di tingkat pusat.
Selain itu, hasil Pileg dan Pilkada serentak 2024 yang menurun bagi Golkar Sulsel turut menjadi faktor penting.
Bisa memengaruhi arah dukungan kader dalam menentukan siapa yang layak memimpin partai beringin ini lima tahun ke depan.
Namun, hingga kini, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar sendiri belum memberikan kepastian mengenai jadwal pelaksanaan Musda di Sulsel.
Padahal, agenda tersebut sejatinya digelar bulan ini lantaran masa kepengurusan Taufan dan jajaran akan segera berakhir di bulan Agustus.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia lebih mendahulukan musyawarah daerah di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
Ketua Harian Golkar Sulsel, Kadir Halid mengatakan penentuan jadwal Musda sepenuhnya berada di tangan DPP.
Bahkan, sekalipun jadwal sudah diputuskan, tahapan musda tidak bisa serta-merta berjalan.
Petunjuk pelaksanaan (juklak) Musda sendiri sebenarnya sudah dikeluarkan sejak Juni lalu.
Namun, pengurus DPD di Sulsel hanya bisa menunggu instruksi resmi dari pusat.
"Setelah ada jadwal dari DPP, barulah DPD I membentuk panitia pelaksana, membentuk LO, SC, kemudian ada panitia pemilihan," jelas Kadir.
Jika masa jabatan Taufan berakhir sebelum Musda digelar, Kadir menyebut kemungkinan DPP akan menunjuk pelaksana tugas (Plt) ketua DPD I Golkar Sulsel. Menurutnya, hal itu sudah menjadi tradisi di Golkar.
"Kemungkinan besar ada pelaksana tugas, bisa saja itu terjadi. Tapi semua tergantung DPP. Biasanya, kalau kepengurusan berakhir, memang harus ada pelaksana ketua sembari menunggu Musda," kata Kadir.
Di bawah kepemimpinan Taufan Pawe, Golkar Sulsel menghadapi sejumlah tantangan.
Diketahui, pada Pemilu Legislatif 2024, Golkar kehilangan kursi Ketua DPRD Sulsel periode 2019-2024.
Posisi strategis itu direbut Partai NasDem yang berhasil menambah lima kursi.
Sementara, Golkar hanya menempati posisi Wakil Ketua DPRD dengan 14 kursi. Naik tipis dari 13 kursi di periode sebelumnya.
Target besar partai untuk memenangkan 60 persen Pilkada serentak 27 November 2024 juga meleset.
Dari total 24 pemilihan kepala daerah, termasuk Pemilihan Gubernur Sulsel, Golkar hanya mampu menguasai 12 daerah.
Capaian ini jauh dari ekspektasi partai yang sebelumnya menargetkan dominasi di lebih dari separuh jumlah daerah di Sulsel.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
Terkini
-
Pemprov Sulsel Optimistis BUMD Berdaya Saing Lewat Dukungan DPR RI
-
Bukan Naikkan Pajak! Kepala Daerah Diminta Kreatif Dongkrak PAD
-
Indeks Demokrasi Indonesia di Sulawesi Selatan Menurun, Ini Penyebabnya!
-
Eks Sekda Jadi Tersangka Korupsi Dana Masjid Lebih Rp1 Miliar
-
Taufan Pawe Siap Bertarung Lawan Appi di Musda Golkar Sulsel