Muhammad Yunus
Senin, 18 Agustus 2025 | 14:08 WIB
Pendaki Gunung Bawakaraeng divekuasi Tim SAR karena mengalami hipotermia, Minggu 17 Agustus 2025 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

1. Paparan Cuaca Ekstrem

Semakin tinggi sebuah gunung, suhu udaranya akan semakin rendah.

Ditambah lagi dengan hembusan angin kencang (wind chill) dan hujan, proses pendinginan tubuh akan berlangsung jauh lebih cepat.

Pakaian yang basah, baik karena hujan maupun keringat, adalah 'musuh' utama di gunung.

Karena dapat menghilangkan panas tubuh hingga 25 kali lebih cepat.

2. Kelelahan Fisik (Fatigue)

Aktivitas mendaki gunung sangat menguras energi. Ketika tubuh kelelahan, kemampuannya untuk menghasilkan panas melalui metabolisme akan menurun drastis.

Inilah mengapa pendaki bisa merasa kedinginan hebat meskipun sudah mengenakan pakaian hangat, terutama saat beristirahat setelah perjalanan panjang.

3. Pakaian yang Tidak Memadai

Baca Juga: Surga Pendaki! Jelajahi 6 Gunung Ikonik di Sulawesi Selatan Plus Kisah Horor

Banyak pendaki pemula meremehkan pentingnya perlengkapan yang sesuai.

Mengenakan pakaian berbahan katun yang mudah menyerap keringat dan lama kering adalah kesalahan fatal.

Pakaian yang tidak tahan angin dan air juga membuat tubuh rentan terhadap paparan hawa dingin secara langsung.

4. Kurang Asupan Kalori dan Cairan

Tubuh membutuhkan 'bahan bakar' berupa makanan dan minuman untuk menghasilkan energi dan panas.

Kurangnya asupan kalori dan dehidrasi akan membuat tubuh kesulitan mempertahankan suhu normalnya, sehingga risiko hipotermia meningkat.

Load More