SuaraSulsel.id - Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan berencana mencarter dua pesawat amfibi Cessna 208 atau yang lebih dikenal dengan Cessna Grand Caravan.
Dua pesawat tersebut akan digunakan untuk mendukung konektivitas pariwisata dan layanan medis di wilayah kepulauan.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulsel, Erwin Sodding mengatakan pesawat tersebut akan melayani rute penghubung seperti Makassar, Pangkep, Selayar, dan sejumlah daerah perairan lainnya.
Pemprov akan bekerja sama dengan Star Wisata Air, operator yang telah mengantongi Sertifikat Operasi Udara dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
"Khusus seaplane itu kita sudah anggarkan Rp17 miliar melalui kerja sama dengan Star Wisata Air," ujarnya, Senin, 11 Agustus 2025.
Erwin menjelaskan, anggaran tersebut mencakup biaya sewa dua unit pesawat beserta dukungan fasilitas aerodrome dan sea port. Namun, untuk rute operasional masih dalam tahap identifikasi yang terhubung dengan destinasi wisata seperti Jampea, Takabonerate, dan Bone.
"Intinya, pesawat ini punya kemampuan basic water landing, jadi fleksibel untuk melayani daerah yang sulit dijangkau. Arahan pertama pak gubernur ada beberapa rute seperti Jampea, Takabonerate, Bone, tapi kita akan identifikasi lebih dalam lagi untuk rute seaplane-nya," sebutnya.
Pesawat Cessna 208 amfibi dikenal mampu mengangkut hingga sembilan penumpang, terbang dengan kecepatan jelajah sekitar 185 knot (343 km/jam) dan mendarat di darat maupun di air.
Kapasitasnya juga memungkinkan membawa kargo atau peralatan medis ke daerah terpencil.
Baca Juga: Diskominfo Sulsel: Sosmed Tidak Bisa Ganti Media Arus Utama
Selain program seaplane, Pemprov Sulsel juga menyiapkan subsidi penerbangan ATR 72 sebesar Rp20 miliar untuk mendukung rute Makassar-Selayar pulang pergi, Makassar-Bone, Bone–Kendari, dan Makassar-Toraja.
Untuk layanan ini, Pemprov bekerja sama dengan maskapai Fly Jaya.
"Kita kerjasama dengan maskapai Fly Jaya untuk ATR 72," ucapnya.
Pesawat Cessna 208 atau yang populer dengan sebutan Cessna Grand Caravan merupakan salah satu pesawat ringan multiguna yang banyak digunakan di dunia penerbangan.
Versi amfibi dari pesawat ini memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat baik di landasan darat maupun di permukaan air, membuatnya ideal untuk menjangkau wilayah terpencil, daerah kepulauan, atau kawasan dengan akses bandara terbatas.
Pesawat ini ditenagai mesin tunggal Pratt & Whitney PT6A-114A yang menghasilkan tenaga 675 shp (shaft horsepower).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Dua Napi Lapas Parepare Kendalikan Jaringan Sabu di Samarinda
-
Terungkap! 6 Tokoh Kekerasan Dunia yang Jadi "Idola" Pelaku Bom di SMAN 72 Jakarta
-
Anak Korban Penculikan Diberi Pendampingan Pemulihan Traumatik
-
Mahasiswa Demo Tuntut Evaluasi Serius PSN di Luwu Timur
-
Pencuri Sapi di Enrekang Dibebaskan Kejaksaan, Ini Alasannya!