SuaraSulsel.id - Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Sulawesi Selatan berlangsung hangat dan penuh semangat.
Digelar di Aula Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (29/7), acara ini menjadi penutup serangkaian kegiatan edukatif, kreatif, dan kolaboratif yang melibatkan anak-anak dari seluruh kabupaten/kota se-Sulsel.
Selain sebagai ajang apresiasi, momen ini juga mempertegas komitmen bersama untuk melindungi dan mendukung tumbuh kembang generasi masa depan: anak yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.
Arah Baru Program PKK: Lebih Tepat Sasaran
Dalam sambutannya, Gubernur Sulsel menyampaikan apresiasi atas kerja sama erat antara TP PKK, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa program PKK tak hanya boleh berjalan rutin, tetapi juga harus menjawab persoalan strategis di setiap daerah.
Gubernur pun meminta seluruh Ketua TP PKK kabupaten/kota menyusun daftar 10 persoalan utama yang memengaruhi anak dan ibu, seperti stunting, gizi buruk, hingga masalah 1.000 hari pertama kehidupan.
Daftar ini nantinya akan menjadi bahan sinkronisasi kebijakan di tingkat provinsi.
“Persoalan tersebut harus dikaji secara konkret, disertai solusi, dan dilaporkan ke provinsi agar arah kerja kita sejalan,” tegas Gubernur.
Baca Juga: 7 Pelanggaran Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas di Sulawesi Selatan
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan agar mulai sekarang daerah menyiapkan diri menyambut dua agenda besar pada 2026: Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK dan Hari Ulang Tahun Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) tingkat nasional, di mana Sulsel menjadi tuan rumah.
“Mulai sekarang, lakukan kurasi produk unggulan agar kita benar-benar siap tampil dengan karya terbaik yang mewakili potensi lokal Sulawesi Selatan,” pesannya.
Program Berbasis Data, Bukan Sekadar Seremonial
Ketua TP PKK Provinsi Sulsel, Naomi Octarina, turut menekankan pentingnya program yang berdampak nyata.
Menurutnya, evaluasi dan pemantauan rutin harus menjadi bagian tak terpisahkan agar program tidak sekadar berjalan tanpa hasil yang terukur.
“Jangan hanya sekadar program berjalan, tapi kita tidak tahu hasilnya. Harus ada monitoring dan evaluasi agar benar-benar terasa manfaatnya,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Ekspresi Bahagia Ribuan PPPK Pemprov Sulsel Terima SK
-
Kasus 5 Pekerja Jatuh di Jembatan Tarailu, Disnaker Sulbar: Pasti Ada Sanksi
-
BRI Bukukan Laba Rp26,53 Triliun di Tengah Tantangan, Terus Berdayakan UMKM
-
Banyak Aset Pemprov Sulsel Bermasalah, Kejati Turun Tangan!
-
Narkoba Rp16 Miliar Dimusnahkan di Makassar