Tiba-tiba, peluru senapan angin menerjang ke dalam rumah dan mengenai bagian bawah mata kanan Rudi, menembus hingga tulang leher belakang. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Hingga saat ini, pengungkapan kasus tersebut belum juga rampung meski telah berjalan lebih dari enam bulan.
Menanggapi hal ini, Kombes Setiadi mengakui bahwa ada sejumlah kendala teknis di lapangan. Namun ia memastikan, tim khusus sudah dibentuk dan bekerja terus-menerus untuk menelusuri jejak pelaku.
“Kalau di Bone, kita masih melakukan upaya-upaya pengungkapan. Kita sudah bentuk tim. Insya Allah, mulai ada titik terang, nanti kita update,” kata Setiadi.
Ia juga meminta masyarakat untuk bersabar dan percaya pada proses hukum yang tengah dijalankan.
Menurutnya, investigasi kasus penembakan seperti ini membutuhkan waktu dan kehati-hatian, mengingat minimnya saksi mata serta alat bukti yang langsung mengarah pada pelaku.
"Memang ini kasus sudah lama juga, sudah ada enam bulan. Nanti kita update kalau ada perkembangan,” ujarnya.
Kasus penembakan dengan senapan angin ini menjadi perhatian serius karena senjata tersebut relatif mudah diperoleh namun bisa sangat mematikan jika digunakan secara sembarangan atau dengan niat jahat.
Selain itu, penggunaan senapan angin dalam tindak kriminal menimbulkan kekhawatiran publik, terutama di wilayah perdesaan yang cenderung lengah dalam pengawasan keamanan.
Baca Juga: Staf Desa di Kabupaten Gowa Ditembak
Pihak Polda Sulsel juga mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam membantu pengungkapan kasus ini. Warga yang memiliki informasi sekecil apapun diminta melapor ke kepolisian terdekat.
"Peran masyarakat sangat penting. Jangan takut melapor kalau tahu sesuatu. Ini demi keamanan bersama," pungkas Setiadi.
Dua kasus ini menjadi ujian serius bagi kepolisian di Sulawesi Selatan dalam menegakkan hukum dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.
Keberhasilan pengungkapan kasus ini tidak hanya penting untuk keadilan para korban.
Tetapi juga untuk menunjukkan bahwa hukum tetap berjalan dan tidak tunduk pada tekanan waktu maupun latar belakang pelaku.
Polda Sulsel berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas, memastikan para pelaku dihukum sesuai aturan hukum yang berlaku.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!