Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 27 Juni 2025 | 13:15 WIB
ilustrasi penembakan di Kabupaten Gowa [Envato Elements]

Pihak Kepolisian Resor Gowa langsung merespons kejadian ini dengan melakukan penyelidikan di lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.

Hingga kini, belum diketahui siapa pelaku di balik insiden penembakan yang diduga dilakukan menggunakan senapan angin tersebut.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami dan menyelidiki laporan ini.

"Iya benar, kejadian ini sedang kami selidiki. Saat ini kami tengah mengumpulkan data dan keterangan saksi, termasuk mengamankan barang bukti yang terkait," ujarnya, Jumat, 27 Juni 2025.

Baca Juga: Polisi Tembak TNI Gadungan Pencuri Emas dan Ponsel Warga

Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai dugaan motif atau siapa yang diduga terlibat dalam aksi tersebut.

"Kami masih telusuri apa motifnya. Pelakunya masih dikejar," tambah AKP Bahtiar.

Kasus ini menambah daftar panjang penyalahgunaan senapan angin di Sulawesi Selatan.

Pada Januari lalu, seorang pengacara bernama Rudi Gani di kabupaten Bone, Sulawesi Selatan juga tewas diduga ditembak menggunakan senapan angin. Hingga kini, polisi belum mampu mengungkap siapa pelaku penembakan.

Meski bukan senjata api, senapan angin tetap memiliki daya rusak tinggi dan kerap digunakan untuk tindakan kriminal karena mudah diperoleh dan sulit dilacak.

Baca Juga: Polres Gowa Tangkap Pelaku Judi Sabung Ayam Saat Idul Adha 1446 H

Banyak orang menganggap senapan angin hanyalah mainan. Padahal, dalam konteks tertentu, ia bisa mematikan. Apalagi jika diarahkan ke bagian tubuh vital,

Peristiwa penembakan ini membuat masyarakat di Kabupaten Gowa pun resah.

Warga khawatir kejadian serupa bisa terulang, terutama karena lokasi penembakan berada di jalur yang cukup sering dilewati warga yang pulang malam dan gelap.

"Biasanya aman-aman saja, tapi setelah kejadian ini kami jadi takut keluar malam. Apalagi pelakunya belum tertangkap," kata Agus.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More