Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 01 Juni 2025 | 21:41 WIB
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief saat menyampaikan keterangan pers di Makkah, Minggu (1/6/2025) [Suara.com/ANTARA/HO-Kemenag]

Wamenag berkelakar hotel tempat jamaah menginap saat ini lebih baik dari rumahnya. "Rumah saya tak memiliki karpet tebal seperti yang ada di hotel penginapan jamaah," katanya.

Ia juga bercerita tentang momentum dirinya naik haji saat berusia 37 tahun. Dulu, katanya, hotel tempatnya menginap belum dilengkapi AC dan lift.

Saat itu, satu kamar dapat dihuni hingga 14 orang. Adapun kini, satu kamar hanya dihuni tiga sampai lima orang, dilengkapi AC, toilet, dan lift.

"Sampai mau pulang saya ngurusin koper. Sekarang koper walau agak lama diurus kan pak? Dulu nggak, kami ambil sendiri. Dulu sampai mimisan, berdarah baju saya," kata dia.

Baca Juga: Haji Khusus Asal Makassar Gunakan Visa Resmi, Diinapkan di Hotel Bintang 5

Romo Syafi’i menyebut pengalaman itu yang membawanya bisa lima kali berangkat haji. Ia kemudian berpesan agar jamaah terus semangat dan menjaga kesehatan untuk puncak haji.

"Bertekadlah dengan sungguh-sungguh bahwa pulang dari sini kita semakin bertaqwa kepada Allah," ujarnya.

Ia kemudian menjelaskan soal ciri haji mabrur, seperti semakin menunjukkan ketaqwaan kepada Allah, mempunyai kekayaan tetapi tidak bangga dengan kekayaannya.

"Namun, bagaimana kekayaannya bisa berguna bagi kemaslahatan," ujarnya.

Baca Juga: Terancam Gagal Berangkat, Apa Itu Haji Furoda dan Sejarahnya?

Load More